Kamis, 16 November 2017

6 Manfaat Permainan Menantang Bagi Balita

Belajar Sepatu Roda
Usia balita adalah masa-masa emas (Golden Age) pertumbuhan dan perkembangan anak. Mereka semakin memiliki rasa ingin tahu dan ingin mencoba, oleh sebab itu pengawasan orangtua dan bombingannya sangat dibutuhkan sang anak.

 Sebagai orangtua juga harus bisa memilih mainan dan permainan yang bisa memberikan manfaat baik bagi sang anak.

Fafa, anak pertama saya memang sejak berumur 10 bulan aktif sekali bergerak dan suka hal menantang terkait permainan ketangkasan, naik turun kursi, merangkak, memanjat, berguling, belajar menggunakan sepatu roda, dan lain-lain. Sampai saya dan ayahnya berfikiran sepakat nanti akan diikutkan panjat tebing atau seni bela diri 😄. Kami tidak melarangnya melakukan hal tersebut asal kami di sampingnya karna waktu itu usianya sudah hampir 2 tahun.

Panjat Besi 😀
Ternyata, permainan menantang itu memiliki banyak manfaat ya, diantaranya: 
  1. Melatih kekuatan fisik terutama otot serta tulang tangan dan kaki melalui gerakan yang dilakukan anak dan pasti menyehatkan. 
  2. Melatih keberanian anak akan sebuah tantangan yang membutuhkan konsentrasi dan kehati-hatian. 
  3. Aspek motorik halusnya, anak bisa mengkoordinasikan panca indra dengan alat gerak pada saat melakukan aktifitas fisik. 
  4. Aspek motorik kasarnya, anak bisa melepas ketegangan dalam diri karena beraktifitas sesuai keinginan hati dan kemauan. 
  5. Menumbuhkan rasa percaya diri dan mental berani pada anak dan meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja asalkan hati-hati dan konsentrasi. 
  6. Bisa mengasah perkembangan otak kanan, sehingga anak senang melakukan aktifitas yang berguna.
Semoga kita bisa menjadi orangtua yang cerdas dalam memilah dan memilih permainan  bermanfaat bagi perkembangan anak dan yang laling penting adalah anak kita "Bahagia" 😄
Jungkir Balik
Panjat Jaring

Jumat, 10 November 2017

“CHIRES” Chips Ares, Inovasi Nyata Peningkatan Daya Jual Bahan Tak Bernilai

Siapapun pasti bertanya-tanya apa itu CHIRES? Chires merupakan kepanjangan dari “Chips” yang artinya keripik dan “Res” yang dimaksudkan adalah ares dari bagian dalam batang pisang yang biasanya sering dibuang begitu saja oleh masyarakat dikarenakan tidak bernilai jual.dengan demikian Chires bisa diartikan sebagai model cemilan berupa keripik yang dibuat dari bahan dasar ares pisang.

Pisang (Musa sinensis) adalah buah yang tumbuh berkelompok di daerah tropis. Ada beberapa jenis pisang yang warnanya berbeda-beda, tetapi hampir semua yang dijual di pasar atau supermarket berwarna kuning dan hijau ketika sudah matang dan berbentuk melengkung. Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain Kripik Pisang asal Lampung, Sale pisang(Bandung), Pisang Molen (Bogor), dan epe (Makassar).

Perlu diketahui ternyata mulai dari buah, daun, kulit, dan batangnya pun dapat digunakan dan dapat menghasilkan produk yang bernilai jual. Misalnya, batang pisang dapat diolah menjadi serat untuk pakaian, kertas, sayuran dsb. Sedangkan batang pisang yang telah dipotong kecil dan daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia (domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput tidak/kurang tersedia. Kulit pisang pun dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Sedangkan daun pisang dipakai sebagai pembungkus berbagai macam makanan tradisional Indonesia (Huda, 2006). Namun ada satu lagi yang belum di manfaatkan dari bagian pisang, yaitu hati pisang atau yang lebih dikenal dengan ares pisang dapat diolah menjadi cemilan berupa.

Di Bali, pohon pisang banyak digunakan untuk banten maupun dikonsumsi biasa, sehingga sangat mudah ditemukan pohonnya. Oleh sebab itu bahan untuk pembuatan keripikpun banyak tersedia dan mudah ditemukan.

Produk Chires ini sudah pernah kami aplikasikan pada tahun 2008 lalu dalam kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK). Tim kami yang terdiri dari empat orang berasal dari Jurusan Pendidikan Biologi membuat inovasi jajanan berupa Chips ares “CHIRESH”.

Cara membuatnya adalah sebagai berikut: bahan dasar ares pisang yang dipotong-potong kecil, kemudian direndam dengan air garam untuk menghilangkan getahnya, dikukus, lalu ditumbuk dengan bumbu yang diinginkan sesuai selera dan tepung terigu,diaduk hingga rata, lalu adonan dibentuk dan dikukus kembali hingga matang, giling dengan penggiling, cetak dan dipotong sesuai selera, jemur hingga kering, dan yang terakhir digoreng hingga berwarna kuning kecoklatan. Setelah itu, di saring minyaknya menggunakan mesin spinner, dan diakhiri dengan pelabelan dan pengemasan menggunakan siller hingga siap dipasarkan.

Bahan
Alat











Pemotongan Ares 
Pembuatan Bumbu




Perendaman air kapur sirih






Penggorengan







Pelabelan dan Pemasaran
Produk kami tentunya masih banyak sekali kekurangan terutama mudah menyerap minyak dan masih berupa satu jenis varian rasa, yaitu original. Dengan demikian, diharapkan peneliti-peneliti berikutnya dapat mengatasi kendala yang kami alami, sehingga ares makin digemari masyarakat. Selanjutnya, atas ide kawan, saya ingin mengembangkan Ares menjadi pengganti daging dalam pengolahan makanan, kira-kira berhasil ndak ya?

Kamis, 09 November 2017

Kisah Inspiratif : Jurus Multisukses Pak Sarno "Sarno Knalpot"

Owner "Sarno Knalpot"

"Jangan pernah malu melakukan suatu pekerjaan yang mungkin diremehkan orang lain, kerjakan dengan ikhlas untuk ibadah pasti kesuksesan akan mengiringi kita"
 Ungkapan di atas adalah tips sukses ala pak Sarno, pendiri bengkel "Sarno Knalpot". Berawal dari tukang sayur keliling hingga berlatih pada kakaknya tentang dunia perbengkelan, sehingga pada tanggal 2 Oktober 2001 beliau memulai bisnisnya dengan bermodalkan 2 knalpot untuk dioperasikan.  Seiring berjalannya waktu, sudah mencapai 16 tahun berdirinya bengkel "Sarno Knalpot"  omsetnya sudah  mencapai 10 juta rupiah per bulannya. Lokasi usaha yang strategis karena berada di jalan Negara-Gilimanuk yang dilalui berbagai kendaraan menuju Denpasar atau ke Jawa menjadi nilai jual tersendiri.

Beliau adalah seorang Sarjana Hukum yang siap mengabdikan diri demi Negara sebagai Pengacara, namun karena pekerjaan tersebut tidak sesuai hati nuraninya dan ingin memberikan solusi kepada masyarakat yabg membutuhkan pekerjaan di saat semakin sempitnya lapangan pekerjaan saat ini.  Beliau dibantu oleh seorang pegawai dalam menjalankan usaha bengkelnya karena saat pagi hari pak Sarno mengabdikan diri sebagai seorang guru.

Bengkel "Sarno Knalpot" yang sudah memiliki banyak pelanggan tetap dari berbagai kalangan menengah ke atas, warga biasa hingga kepolisian dan pejabat.  Pelayanan yang ramah dan kinerja pegawai yang bagus menjadikan bengkel tersebut dipercaya oleh masyarakat.  Selain itu beliau gencar melakukan promosi melalui media cetak (pamflet, leaflet, stiker) maupun social media (Facebook dan radio "Gegar") sehingga pelanggan semakin banyak.

Seperti yang tertulis sebelumnya bahwa pak Sarno juga bertugas menjadi guru Matematika di MTs Al Hikmah Cupel-Negara-Bali, beliau dengan kesabaran, keramahan,  kedarmawanan, dan kesederhanaan membimbing para siswanya. Ketika ditanya mengapa menjadi guru padahal penghasilan di bengkel sudah cukup besar? Beliau menjawab "Ilmu yang bermanfaat, anak yang sholeh, dan amal jariyah itu sebagai sangu akhirat saya, karena rejeki sudah ditentukan yang penting barakah".

Benar memang semakin banyak sodaqah maka Allah semakin memudahkan dan mencukupkan rejeki beliau, itu sudah tertulis dalam Alquran.  Usaha pak Sarno semakin bervariasi, bahkan beberapa tahun lalu beliau membangun beberapa ruman untuk dijadikan kontrakan dan kos-kosan. Beliau memang pandai membaca peluang di masa lalu sehingga tanah dan rumah menjadi aset yang semakin lama semakin mahal dan tidak akan merugi.

Jurus sukses beliau adalah rendah hati, mau mencoba,  nekad dan tekad, sabar, berpositif thinking, banyak bersedekah, ikhlas, kerja keras, bermanfaat,  dan niatkan segala sesuatunya untuk beribadah , insyaAllah apa yang dicita-citakan akan tercapai.

Stiker Usaha "Sarno Knalpot"


Selasa, 07 November 2017

Ternyata Ukuran Penggaris 30 cm Ada Alasannya!

Penggaris Ukuran 30 cm
Materi Pelajaran IPA Terpadu kelas VII tingkat SMP diawali dengan materi Pengenalan Objek IPA dan dilanjutkan dengan materi Pengukuran.  Nah,  biasanya saya menjelaskan sedikit teori tentang besaran (segala sesuatu yang bisa diukur), macam-macam besaran (besaran pokok dan besaran turunan), serta alat ukurnya.

Jika mendengar kata "mistar/penggaris" pasti semua tahu kalau alat tersebut digunakan untuk mengukur besaran panjang.  Alat yang paling mudah untuk mengukur skala suatu benda yang tidak terlalu panjang. Ketika saya tugaskan para peserta didik untuk membawa mistar, sebagian besar membawa mistar ukuran 30 cm.

Saya berpikir mengapa banyak dijual yang ukuran 30 cm ya?  Ternyata ukuran penggaris itu sudah ketetapan dari kerajaan Inggris karena 30 cm = 12 inci sepadan dengan kaki orang dewasa. Sehingga angka 30 cm bisa mewakili secara universal.

Akhirnya saya tahu alasan kenapa sebagian besar mistar berukuran 30 cm. Menurut saya ini informasi baru yang saya ketahui. Semoga bermanfaat yya 😊

Senin, 06 November 2017

Puzzle Kehidupan Pengejar Mimpi (Review Novel "Mengejar-Ngejar Mimpi" )

Cover Buku
Identitas Buku:
Judul Buku : Mengejar-Ngejar Mimpi
Penulis        : Dedi Padiku
Penerbit      : Asma Nadia Publishing House (ANPH)
Jumlah Hal : xii/324
Cetakan Pertama : Mei 2014
ISBN             : 978-602-9055-24-5
                        978-602-9055-17-7


"Saat ini aku memang tidak berarti apa-apa. Tapi lihatlah berapa tahun ke depan, aku akan buktikan bahwa aku bisa sukses seperti yang lain"
Hari ini pengennya mereview buku setelah sekian lama. Memang bukunya pinjam kawan, tapi sangat disayangkan kalau tidak diulas kembali, karena menurut saya buku ini rekomendasi banget bagi pecinta buku inspiratif.

Kutipan di atas menjadi salah satu ungkapan hati Mohamad Febri Padiku atau lebih akrab dipanggil Dedi Padiku. Sentilan pahitnya hidup sebatang kara karena ditinggal oleh keluarganya entah ke mana, menjadi sasaran bully, ditinggal cewek, dan begitu banyaknya batu sandungan hingga hampir merenggut nyawnya, menjadikan dia sosok tangguh dalam menggapai impiannya.

Terkadang banyaknya ujian hiduplah yang bisa menjadikan seseorang itu pribadi yang dewasa dan bijak dalam menghadapi tantangan, dan menjadikan tekad diri untuk bangkit dari mendung menuju secercah cahaya.

Novel ini mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda mandiri yang ditinggal keluarganya. Kisahnya dibagi dalam beberapa subbab.  Bagian pertama mengisahkan perjuangan pada saat masih duduk di bangku SMA, kemudian berlanjut pada saat mengejar mimpi menjadi karyawan di Jepang, dan mengadu nasib menjadi seorang penulis di Jakarta.

Saya salut sekali dengan alur cerita dalam novel ini, seperti drama yang setiap orang tidak akan menyangka berbagai peristiwa tersebut dialami oleh satu orang dan nyata adanya. Kalimat-kalimatnya dikemas apik, mengalir, dan ada sisi humornya. Tidak perlu waktu lama untuk menamatkan lembaran-lembaran kisah hidup Kak Dedi ini.

Diawali dengan kejadian kocak saat penerimaan siswa baru yang mana kak Dedi mendapatkan berbagai hukuman memalukan dan berujung mempertemukannya dengan cinta pertama bernama Iyen. Kisah romantiknya lumayan bikin baperlah karena ada kisah cinta segitiga yang berujung pengorbanan kak Dedi untuk melepasnya demi sahabat karena
Cinta tak harus memiliki (ikhlas tapi tak rela), ciye. Tadinya saya pikir Happy ending bersama Iyen tapi ternyata jodoh berbicara lain.

Kisah kocak yang lain adalah ketika kak Dedi mengikuti seleksi penerimaan karyawan di Jepang, impian utamanya sejak masuk SMK karena terinspirasi dari tetangganya yang bekerja di sana, selin itu kegemarannya terhadap elektronika menjadikan dia candu. Berbagai tes dilalui dengan mudah, dan betapa hancurnya hati ketika mimpi itu gagal hanya karena 2 cm. Iya hanya karena tingginya kurang 2 cm meluluhlantahkan perjuangan usahanya dalam belajar dan berlatih fisik. Sampai nekadnya dia membenturkan kepalanya ke tembok berharap tinggi badannya akan bertambah, namun apa daya itu semua hanya ada dalam film kartun saja😄.

"Pantang pulang kampung sebelum menjadi orang sukses" begitu tekadnya hingga dia memutuskan untuk hijrah ke Jakarta demi impian menjadi penulis. Namun apa kata, pekerjaan menjadi supir dan kuli bangunan selalu mengiringinya bagai bayangan hingga sebuah peluang besar datang, yaitu ketika mengikuti workshop yang diadakan penulis Asma Nadia.

Hidup bagaikan puzzle yang berserakan di bumi Menunggu untuk ditemukan. Begitu banyak kepingan puzzle yang telah kulalui. Ada haru, malu, tawa, sedih, bahkan hampir merenggut nyawaku, hingga tetesan darah keluar dari tubuh. 

Buku ini cocok sebagai motivasi diri yang berada dalam keterbatasan supaya bisa bangkit dan berjuang, berfikir bahwa orang lain lebih berat ujiannya daripada yabg menimpa kita. Setiap orang berjuang dengan ujiannya masing-masing, dan yg bertahan adalah orang yang sabar dan berujung bahagia.

Buku ini menjadi buku pertama karangan kak Dedi yang saya baca, covernya sederhana dengan langkah kaki penulis mengejar mimpi yang digambarkan gedung-gedung pencakar langit di Jakarta. Penerbitnya tidak diragukan lagi, karena saya juga sebagai penggemar penulis Asma Nadia jaei tak diragukan lagi kualitas karyanya.  Jempol buat kak Dedi semoga semakin banyak karya terbarunya yang bisa membangkitkan semangat.



Minggu, 05 November 2017

Antara Menangis dan Air Mata Buaya

Tangisan Buaya

Menangis? Kita semua pasti pernah menangis kan?  Penyebabnya bisa macam-macam. Ada yang refleks karena debu atau kelilipan, ada juga karena luapan emosi kesedihan atau marah.

Menurut wikipedia, menangis merupakan sinyal yang diberikan seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan bahwa dirinya benar-benar sedih dan tertekan.  Menangis juga tidak serta merta keluar begitu saja lho. Karena ketika menangis bisa mengaburkan pandangan kita dan melumpuhkan kekuatan untuk menyerang, begitu lemah.  Benar kan?  Dan memang terbukti ya..

Nah, menangis tidak hanya dialami oleh manusia saja ya,  hewan juga lho?  Pernah lihat Sapi atau Kambing yang akan disembelih pada saat hari Raya Qurban?  Nah, kesedihan dan ketakutan sering nampak pada ekspresi mereka, kasihan ya 😥.

Lain hal dengan hewan Buaya ya, hewan ini mengeluarkan air mata justru saat perutnya kenyang setelah memakan mangsanya yang besar. Wahh... Bukan karena sedih atau merasa bersalah ternyata yaaa. Air mata yang keluar dari mata buaya merupakan tindakan biologis untuk menyeimbangkan kandungan garam dalam tubuhnya setelah memakan mangsanya.

Oleh sebab itu muncullah istilah air mata buaya yang memiliki makna air mata kesedihan yang tidak tulus atau hanya berpura-pura saja. Wah hati-hati nih...semoga kita senantiasa menjadi orang yang tulus dalam menyikapi suasana apapun ya 😊.

Sabtu, 04 November 2017

"Pisang Lumpur" Sarapan Sehat Berkalori

Pisang Lumpur
Hari libur inginnya bersantai ria ya, tidur lebih lama, dan bermalas-malasan ala princes ratu sejagat hahay.  Namun mustahil lah bisa dilakukan seorang ibu, bisa kacau dapurnya ntar (alias garing gak da makanan). selain itu memang sejak menjadi guru sekaligus ibu rumah tangga saya hampir lupa rasanya "mbangkong" malah tidak bisa tidur, kepikiran anak dan suami nanti makan apa haha alay ya😄. Akhirnya hari Ahad biasanya saya gunakan untuk membuat cemilan sederhana atau mencoba resep mbah google. 😄

Hari libur Galungan kemarin karena cuaca dingin setelah malam harinya diguyur hujan, saya berencana  membuat cemilan pisang lumpur dan didampingi teh hangat wahh lezaat kayaknya. Mumpung bahannya lengkap di kulkas.  Cemilan ini gampang sekali cara membuatnya bahkan tanpa reseppun bisa diinovasi sendiri.  Yuk dicoba.... Berikut tahapan proses memasaknya:

Pertama,  siapkan bahan seperti pisang kepok (5 biji), keju yang sudah diparut (kraft yang ukuran kecil), susu kental manis coklat,  minyak goreng (200ml), gula (5 sdm), garam (1/4 sdt), tepung terigu (6 sdm), tepung beras (2 sdm), dan air (200ml).

Kedua, kupas pisang kemudian potong kecil-kecil sesuai selera, masukkan ke dalam adonan tepung terigu, tepung beras, gula, garam, dan air. 

Ketiga,  siapkan wajan dan penggorengannya, kemudian minyak dipanaskan. Masukkan adonan pisang goreng ke dalam wajan, masak hingga kuning kecoklatan. 

Terakhir, plating atau penyajian di atas piring semua posang goreng ditata dengan rapi, kemudian susu kental manis coklat dituangkan sesuai selera saja ya, tambahkan keju parut, dannnn siap dihidangkan selagi hangat bersama teh hangatnya. 

Sesuai pengalaman, dijamin belum sampai sepuluh menit sudah habis cemilannya. Ternyata, menu sederhana dengan topping istimewa bisa menggugah selera makan keluarga. Selain itu buah pisang merupakan buah yang memiliki kandungan kalori tinggi, sehingga cocok digunakan sebagai sumber energi di pagi hari..
Selamat mencoba momz 😄 


Jumat, 03 November 2017

Ikan Buntal Terdampar di Pantai Rening

Sungai Kecil di Ujung Pantai Rening
Bulan agustus 2017 lalu rumah kami terasa ramai karena Alhamdulillah uti Mojokerto bisa menyempatkan diri maen ke Bali walaupun hanya beberapa hari dan di saat saya beserta suami sudah mulai aktif bekerja. Al hasil kami hanya sempat mengajak mereka berkeliling ke beberapa tempat di Negara-Jembrana. Beliau menggunakan kereta apai bersama adik saya paling bungsu, Taidz namanya.

Siang itu, saya pulang dari mengajar sekitar pukul 13.30 wita, cuacanya panas sekali. Saya melihat adik serasa jenuh karena dari pagi hanya duduk diam di rumah sambil menggambar. Akhirnya saya menawarkan untuk mengajaknya jalan-jalan ke Pantai Rening, pantai terdekat dari rumah, hanya membutuhkan waktu 15 menitan saja menuju lokasi. Sebenarnya sore hari memang rencana mau jalan-jalan ke sana sekalian nunggu suami pulang, tapi adik sudah tidak sabar. Jadilah siang bolong kami memacu motor menuju Pantai Rening, kami menyusuri pesisir pantai di bawah terik matahari. 

Setelah sampai lokasi, kondisinya masih sepi, karena biasanya pantai rening ramai saat sore hari dan hari libur.  Bagai fatamorgana, hamparan pasir mengkilat terkena panas matahari. Saya ikuti saja ke mana langkah adik saya berjalan  hingga kami menemukan sungai kecil aliran dari air laut Rening. Jujur saja baru kali itu saya berjalan agak jauh dari pantai. Tak disangka adik menemukan jenis ikan hias yang hidup di laut, yaitu ikan buntal dengan ukuran masih anakan atau kecil. 

Si Buntal diantara Siput
Kasihan sekali ikan buntal itu terdampar di pesisir pantai yang terik, kepanasan, dan berada diantara para siput. Ini kali pertama saya melihat ikan buntal yangbmengembung, karena jika kondisi aman dan nyaman ikan tersebut perutnya akan mengempis seperti ikan biasa. Selain itu ikan buntal ini mengingatkan saya saat kuliah perikanan dahulu, paling tertarik kalau disuruh identifikasi ikan, khususnya ikan buntal ini. Bentuknya unik dan lucu 😄.
Ikan buntal secara umum dipercayai sebagaivertebrata paling beracun kedua di dunia setelah Katak Racun Emas.
Ikan buntal termasuk dalam kingdom Animalia, filum chordata, subfilum vertebrata, dan famili Tetraodontidae. Famili tersebut merupakan jenis ikan muara dan laut. Ciri morfologinya memiliki tulang belakang yang luas dan besar. Nama ilmiahnya didapat dati empat giginya yang berada di rahang atas dan bawah untuk menghancurkan mangsanya berupa udang dan siput.

Tidak sia-sia perjalanan siang kami saat itu, ada saja spesies baru yang bisa diidentifikasi. Sayangnya ikan tersebut tidak bisa bertahan lama ketika dimasukkan dalam botol berisi air laut habitat aslinya. Penyebabnya mungkin karena terlalu lama terpapar matahari sebelum kami menemukannya.

Suatu saat jika menemukan jenis ikan hias laut yang lainnya akan saya dokumentasikan lebih jelas guna pembelajaran sains khususnya biologi bagi peserta didik saya. Memang seru melakukan identifikasi secara langsung ya 😄

Suasana Pantai Rening Sore Harinya

Kamis, 02 November 2017

Bintang Ular di Pantai Cupel

Seperti biasa, kegiatan MTs Al Hikmah Cupel setiap hari jum'at awal bulan adalah hari jum'at sehat dan bersih. Biasanya diisi dengan kegiatan jalan santai dari sekolah menuju ke Pantai Cupel. Para siswa sudah bersiap membawa bekal makanan dan minuman untuk dibawa ke Pantai, bahkan biasanya ada yang rujakan di Pantai. Wah, cocok sekali suasana dan lokasinya. Setelah dari Pantai, biasanya ada penegakan disiplin atau proses belajar seperti biasanya.

Pada saat di Pantai banyak hal yang bisa mereka lakukan. Ada yang bermain footsal, ada yang mengobrol sambil memandangi pantai, ada yang makan, bahkan jika air laut surut, mereka bisa menemukan kerang atau hewan laut yang bisa diidentifikasi secara langsung. Wah jadi sambil menyelam minum air ya 😊
Suasana Pantai Cupel Saat Air Surut
Gambar di atas menunjukkan kondisi pantai cupel saat surut. Selain bisa digunakan untuk foto-foto pada spot yang bagus, banyak yang memanfaatkan untuk bermain air dan berburu hewan laut. Ada yang menemukan ganggang dan ada juga yang menemukan bintang ular. Jujur baru kali ini saya melihat hewan tersebut secara langsung dan memegangnya.

Bintang Ular (Ophiuroidea)
Menurut klasifikasi makhluk hidup, Bintang ular laut termasuk dalam kingdom Animalia, filum Echinodermata (hewan dengan ciri berbentuk bulat dan berduri), class Ophiuroida. 
" Kelas ini hampir menyerupai bintang laut. Perbedaannya, lengan bintang ular sangat fleksibel dan bergerak layaknya ular. Oleh karena itu disebut dengan bintang ular laut".
Pantas saja saat memegang hewan tersebut, saya grogi sekali karena kaki durinya yang panjang berjalan merambat dengan cepat, namun menjadi pengalaman seru nan baru buat saya. 

Rencananya hewan tersebut mau saya awetkan untuk pembelajaran kontekstual mengenai avertebrata khususnya filum Echinodermata, namun belum terlaksana karena kendala bahan awetannya belum tersedia. 

Harapannya setelah ini bisa menemukan spesies lainnya, seperti bintang laut, landak laut, bahkan teripang. Dengan begitu pembelajaran IPA menjadi mudah, nyata, lebih seru dan menyenangkan. 😊 Semangat.

Bintang Ular Laut dan Duri di Kakinya


Belajar Klasifikasi Makhluk Hidup Melalui Lagu



Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang makhluk hidup dari yang ukuran renik hingga kompleks. Tentunya banyak sekali teori yang harus dipelajari meskipun IPA termasuk ilmu pasti (eksakta).

Ketika mendengar kata "teori" tentunya akan menimbulkan desahan panjang para peserta didik, karena banyak sekali istilah-istilah yang harus dihafalkan bahkan difahami. Salah satunya materi "Klasifikasi Makhluk Hidup".

Klasifikasi Makhluk Hidup adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri-cirinya. Para Ilmuwan ada yang menggolongkan menjadi 2 Kingdom, 5 Kingdom, ada juga 7 Kingdom. Kemudian masing-masing kingdom masih harus dijabarkan lagi anggotanya, wah bisa dibayangkan pusingnya para peserta didik menghafalkannya.

Sebagai guru IPA Terpadu tingkat SMP, saya mencoba memutar otak tentang bagaimana cara mengajarkan materi ini agar anak-anak bisa memahami dengan mudah,  paling tidak teori secara umum sebelum pertemuan berikutnya melakukan praktik.  Akhirnya, saya mencoba mengajarkan klasifikasi makhluk hidup melalui lagu-lagu yang sudah diketahui peserta didik.

Metode pembelajaran melalui lagu ini maksudnya adalah mengganti lirik lagu dengan kalimat-kalimat yang sesuai dengan materi pembelajaran. Di sini, nada lagu yang saya gunakan macam-macam, yaitu: balonku ada lima, ampar-ampar pisang, anak gembala, dua mata saya, sedang apa,  dan becak.
Berikut liriknya saya foto saja ya biar tidak terlalu panjang 😊
Lirik lagu klasifikasi makhluk hidup dan nadanya
Ketika saya praktekkan di kelas, ternyata tidak semua peserta bisa nada lagu anak gembala dan becak. Saya kaget, karena saya kira lagu-lagu tersebut sudah mahir dinyanyikan sejak Taman Kanak-Kanak. Ini menjadi Pekerjaan Rumah bagi semua guru dan orangtua untuk mengajarkan lagu-lagu sesuai usia mereka.

Hasilnya, sebagian besar murid-murid termotivasi untuk menghafal lirik lagu dan menyanyikannya. Karena bisa belajar dengan santai namun tetap ada ilmu yang didapatkan. Ketika ulangan juga hasilnya maksimal, lebih dari separoh peserta didik mendapat nilai di atas KKM atau tuntas.

Tentunya metode ini masih banyak kendal dan kekurangan, karena ketika diterapkan di kelas yang berbeda, hasilnya juga akan berbeda tergantung karakter peserta didik. Namun sebagai guru, seperti orangtua harus terus berusaha mencari solusi permasalahan di kelas, semngat 😊!