Kamis, 18 Januari 2018

Asyiknya Membuat dan Berkreasi dengan Plastisin SchoolMade



Belajar sambil bermain tentunya mengasyikkan dan tidak membosankan bagi peserta didik ya, bisa santai namun ilmunya juga bisa didapat, namun tentu tidak bisa diterapkan ke dalam semua materi atau mata pelajaran, harus disesuaikan pada standar kompetensi dan materi              yang ada.
Dilansir dari catatan-seorang-guru-gokil.blogspot.co.id (14/6/14) menuliskan hasil survei terhadap peserta didik bahwa sebagian besar mereka paling suka dengan pelajaran “Olah Raga” dan “Seni Budaya” dengan alasan tidak mempelajari rumus-rumus rumit Matematika, lebih menyehatkan, bersantai ketika menggambar, membuat kerajian yang menyenangan, bebas berkreasi, sehingga kedua mata pelajaran tersebut paling favorit di kalangan peserta didik.
Tahun 2016-2017 saya diamanahkan untuk mengajar Seni Budaya kelas VII dengan latar belakang saya Pendidikan Biologi menjadi tantangan tersendiri mulai dari mencari materi dan merencanakan praktek apa yang bisa membuat para peserta didik santai dalam belajar namun bisa berkreasi, hingga mengevaluasi tugas mereka.
Pelajaran Seni Budaya biasanya dibagi menjadi empat bab, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater dengan tingkat kesulitan yang berbeda setiap tingkat satuan kelas. Semester II bab pertama materinya mengenai keragaman hias dari bahan alami dan bahan buatan. Pada saat bahan alami, saya menugaskan peserta didik untuk menghias benda yang terbuat dari tanah liat, sedangkan materi ragam hias dari bahan buatan (sabun, pastisin, gips, dan fiberglass), mereka bisa memilih antara mengukir sabun atau berkreasi dengan plastisin. Namun sebelumnya mereka harus praktek membuat plastisin sendiri di dalam kelas sebelum berkreasi.
Mempraktekkan membuat plastisin sendiri bisa melatih motorik, menambah wawasan baru untuk membuat bahan kerajinan sendiri yang tidak berbahaya. Berikut ini kegiatan peserta didik dalam membuat plastisin dan berkreasi:
Pertama, menyiapkan 1 cangkir tepung terigu, ½ cangkir tepung kanji, 2 sendok minyak sayur, 1 gelas air, dan pewarna makanan. Alat yang diperlukan hanya gelas dan mangkok
 
Bahan Membuat Plastisin
 Kedua, Campurkan terigu, tepung kanji, dan garam. Kemudian tambahkan sedikit demi sedikit air sambil di aduk menggunakan tangan hingga adonan kalis dan tidak lenget. Jika masih lengket beri sedikit minyak goreng. Setelah adonan kalis maka bisa diberi pewarna makanan dan dicampur hingga rata.

Plastisin Berwarna
 
Adonan Tepung dengan Air
 


















Ketiga,  Plastisin yang sudah selesai bisa dikreasikan sesuai keinginan pengguna. Yuk mainkan imajinasi kalian sekreatif mungkin ^_^


 
Mulai Berkreasi
Add caption
Hasilnyaa, ………
                                                


                     
Hasil Karya Peserta Didik
        

                                                                         
 Asyik ya belajar sambil bermain, terlihat dari tawa riang mereka saat melakukan aktifitas. Semoga semangat mereka menular ke mata pelajaran yang lain. Karena ketika kita menuntut ilmu dengan senang, maka  ilmu yang didapatkan lebih barakah dan mudah diserap. Lebih jelasnya bisa dilihat video pembuatannya ya.

Senin, 15 Januari 2018

Review Buku: Mengenal Fakta Sains dalam Al-Qur'an untuk Anak

Sumber: Dokumen Pribadi
Identitas Buku:
Nama Penulis: Nurul Fitri Fatkhani
Ilustrator : Kabita Studio
Editor : Ahmad Fa'iq
Penerbit : Cerdas Interaktif (Penebar Swadaya Grup)
Tahun terbit : 2017
Jumlah Halaman : 100

Kolaborasi Fakta Ilmiah, Al-Qur'an,  dan Kisah yang dialami Para Nabi Terasa Lengkap untuk Dibaca

Buku berjudul "Mengenal Fakta Sains dalam Al-Qur'an Untuk Anak" adalah karya Buku solo pertama yang ditulis oleh mbak Nurul dalam bidang penulisan bacaan anak. Berawal dari keaktifan beliau sebagai blogger dan copywriter yang sukses menyabet berbagai juara kompetisi blog, maka beliau ingin lebih memberikan manfaat dengan menulis buku antalogi dan buku bacaan anak.

"Kini aku tahu, bagaimana situasi dan kondisi di musim panas dan musim dingin. Ketika suatu saat nanti aku pergi ke tempat yang memiliki musim panas dan dingin, aku bisa mempersiapkan sebaik mungkin"
Membaca kutipan di atas tentu kita membayangkan bagaimana seandainya kita mengalami dua musim yang ekstrim panas maupin dinginnya ya.  Eiyz, Kutipan tersebut terdapat dalam salah satu bagian dari buku mengenal fakta sains dalam Al-quran, yaitu mengenai perbedaan musim dingin dan musim panas, bagaimana kondisi dan cara mengatasinya, terdapat kutipan Al-quran surah Al-Quraisy ayat 2 mengenai kebiasaan bepergian pada musim panas dan musim dingin.

Masih banyak sekali fakta sains yang bisa kita ketahui, diantaranya kita semua tahu bahwa Matahari adalah bintang paling terang, ternyata ada bintang sirius yang lebih terang dari matahari. Ada juga manfaat buah tin dan zaitun Yang merupakan buah yang dimuliakan Allah dalam Al-quran, ada juga manfaat sayur dan buah sesuai pigmen warna yang dimiliki. Kemudian kisah rumput yang dikenal sangat merugikan ternyata ada yang berfungsi sebagai obat, rumput apakah itu? Silahkan dibaca kelanjutannya ya.

Buku karangan mbak Nurul Fitri ini berisi 20 fakta menarik tentang sains, mulai dari membahas tentang 10 fakta bersifat fisika yang meliputi tentang awan, satelit bumi, galaksi, bintang Paling terang dan gugusannya, gunung meletus, dan matahari. 10 fakta berikutnya membahas tentang biologi yang meliputi tumbuhan dan bagian-bagiannya beserta manfaatnya, keanekaragaman hayati di laut, keajaiban gajah, hingga rerumputan yang bermanfaat.

Bagian yang menarik dalam buku ini menurut saya adalah setiap fakta berisi tentang teori yang berkaitan dengan tema subbabnya, misalnya tentang awan dijelaskan pengertian dan macam-macamnya, kemudian dilengkapi gambar, sehingga pembaca mudah membedakan terutama anak-anak.  Selain itu setiap subbab dilengkapi ilustrasi gambar yang sesuai tema, dilengkapi ayat Al-quran maupun hadist, serta semakin lengkap dengan adanya kisah para nabi yang berkaitan dengan materinya, jadi semakin seru untuk dibaca ceritanya.

Kekurangan buku ini menurut saya adalah masih terlalu banyak tulisan untuk dibaca, sehingga kemungkinan menimbulkan kejenuhan pada anak walaupun selingi beberapa ilustrasi dan ada sedikit kesalahan penulisan huruf,  namun keseluruhan buku ini bagus untuk dibaca oleh anak usia 8-12 tahun, bahkan anak Datita    (3-5 tahun) juga bisa diceritakan buku ini, dengan pendampingan orangtua dan penjelasan tambahan, anak bisa memahaminya juga,  karena seperti dilansir dari Abiumi.com (11/5/15) bahwa salah satu cara Allah Swt. menyampaikan petunjuk, perintah, larangan, dan peringatan-Nya kepada anak adalah melalui cerita.