Jumat, 15 Mei 2015

Salah Prasangka


Salah Prasangka

Dalam Keramaian Aku Merasa Sepi
Memandang Dua Insan Memadu Kasih
Serasa Duri Tertanam Di Hati
Luka Hati Terpendam Dalam Sebuah Harapan

Sang Pejuang Asa Telah Memilih Hatinya
Biarkanlah Mentari Itu Tersenyum
Memandang Rembulan yang Meneduhkan Jiwanya
Karena Begitu Sempurnanya kedua makhluk yang Beradu Hati

Waktupun Berlalu Meninggalkan Tanya
Apakah Mereka untuk Selamanya?
Prasangka terpendam itupun Keliru,
Pemahaman tak Sempurna Hingga Lukapun Sia-sia

Saatnya Memberian Titik Jernih Hati untuk Prasangka
Menorehkan Tinta Suci sebuah Hubungan
Persaudaraan dan Persahabatan
Tak Lekang oleh Waktu dan Usia



Tidak ada komentar: