Rabu, 17 Juni 2015

Dilema Seorang Istri

Mengapa setiap mendengarkan ajakan untuk kembali ke sana ingin menitikkan air mata? ingin berdamai dan ikhlaskan hati ini, namun berbagai gejolak bathin tertumpu. Apakah Aku Istri Egois?
atau Istri Durhaka?

Disaat aku mulai menikmati apa yang aku sukai, apakah aku harus memupuskannya lagi? Ingin menolak tapi aku takut menjadi boomerang dan menjadi kambing hitam di masa yang akan datang ketika semua tak baik-baik saja. Mencoba menerima



Dilema ini entah sampai kapan, yang aku harapkan adalah keputusan terbaik untuk semua, apapun yang terjadi nanti menjadi tanggungjawab kita tanpa mencari kambing hitam. percuma  juga jika saranku tak terperhatikan. ambillah keputusan itu dan abaikan aku, aku akan mencoba berdamai...berdamai...berdamai.. dalam berumahtangga memang akan ada perubahan, pengorbanan. biarkan ada air mata dipipimu wahai Istri asalkan keluarga tetap utuh bahagia.

Tapi aku mohon,pertimbangkan-pertimbangkan-dan pertimbangkan, mhon maaf jika keinginan dan kebahagiaanku menjadi beban di pundakmu, aku titipkan do'a pada-Nya agar semua baik dan bahagia pada akhirnya.

Aku yang salah, seharusnya Istri mengikuti dan mendampingi ke manapun engkau melangkah, tapi entaaah, knapa hanya diam dan air mata yang bisa aku sampaikan, maafkan aku

Tidak ada komentar: