Hampir 2 tahun tidak mengaplikasikan ilmu mengajar sebagai guru terkadang membuatku rinduuu bahkan amnesia ringan eits dan kadang terbayang berada di kelas, namun hidup ini adalah sebuah pilihan. mengikuti perkembangan anak di usia emasnya juga harus dipikirkan selaku seorang Ibu kan?
Beberapa waktu ini dakuw disibukkan untuk memasukkan lamaran sebagai guru untuk mengabdi kembali di daerah Jembrana-Bali. ada kejadian konyol yang kualami tadi pagi saat melamar di salah satu SMA Negeri favorit di Negara-Bali.
Seperti biasa, Aku menyiapkan surat lamaran dan Daftar Riwayat Hidup serta kelengkapan data pendukung, kurapikan dalam map merah. dengan penuh percaya diri kukendarai motor dengan kecepatan standart 60 km/jam. jarak rumah dengan sekolah kurang lebih 10-15 menit.
Setelah sampai di Sekolah beberapa kejadiain menghapiri. Kejadian konyol pertama, aku menggunakan sepato yang kedodoran sehingga jalanpun tak nyaman hmm puluhan mata memandang dan menahan tawa, akunya mah cuekkk..
Kedua, saat asyik bercengkrama dan berdeklamasi dengan Wakasek Kurikulum tentang tumpukan lembaran sertifikat yang kusodorkan, beliau membolak balik tiap lembar dan menatap ganjal terhadap map tersebut. ternyata ada keteledoran fatal yang membuatku beristighfar bahwa lembaran inti seperti ijazah dan transkrip nilai belum aku sertakan,, O my God!
Dengan kecepatan hampir 100 km/jam ala pembalap dalam film The Turbo, aku melaju untuk melengkapi persyaratan yang kurang. setelah sampai di sekolah kembali dengan wajah kuluk-kulukku, aku tergesa-gesa karena ini hari jum'at aku kira pulang pagi eh ternyata tidak.
Langsung kutemui Kepala TU untuk menyampaikan kembali lamaran. mungkin beliau kaget kok cepat banget kembali padahal besok juga bisa, tapi aku ingin menunjukkan keseriusanku eh malah akunya grogi sampai menjatuhkan tas saat menulis nomor telepon...hmm
Setelah beliau menerima dan menginterview ringan, kemudian aku pulang dengan santai eh malah terjungkal, untungnya hanya puluhan mata yang melihat dan sekali lagi menahan tawa...akuuu kabur deh sambil nutupin muka dengan kain di meja.huaaa..
Sesuatu yang tidak dipersiapkan dengan matang memang membawa masalah ya,,,dan melakukan aktivitas dengan tergesa-gesa akan timbul bencana. tapi aku ambil positifnya saja siapa tahu itu pengorbanan sebelum aku diterima mengabdi di sana, Amin...
2 komentar:
Begitulah mba kalo segala sesuatunya terburu-buru, ada ajah yang ketinggalan...
bener dek harus dipersiapkan matang karen apasti dpt penilaian
Posting Komentar