Tampilkan postingan dengan label Inspirasiku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasiku. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 November 2021

Menderita Mata Juling, Pengalaman Pertama yang Bikin Down

 

doc. pribadi

Berawal saat merasakan pusing di bagian kepala sampai mau pecah, tapi yang sakit nyut..nyut bagian mata. suami khawatir dan langsung membawa saya menuju puskesmas pada bulan September tahun 2020 lalu. 

 Sesampainya di sana doktr memeriksa tekanan darah saya dan mata, pada saat itu mata rasanya pedas dan panas dan sudah ada dua pandangan saat melihat benda. kemudian, saya diminta melihat chart Alat Tes Mata untuk mengetahui apakah saya menderita miopi atau tidak. sebenarnya mata saya sudah silinder sejak tahun 2008 lalu, namun sudah lama lepas kaca mata karena merasa sudah sembuh tanpa periksa lagi. di Puskesmas saya hanya diberi obat anti nyeri dan obat tetes mata. Setelah rutin minum obat selama dua hari, tiba-tiba pandangan saya semakin kabur, mata lelah dan sakit, serta jika melihat jarak jauh semua benda terasa ganda, tapi jika jarak dekat bisa melihat normal. 

Ibu saya menyadari ada keanehan pada bola mata saya, saat berada pada jarak lebih dari 1 meter, bola mata pada mata bagian kanan yang awalnya di tengah tiba-tiba bergerak menuju samping, mugkin inilah yang menyebabkan pandangan saya menjadi ganda. melihat kondisi seperti ini saya sempat panik dan takut apakah mata saya bisa sembuh atau tidak, akhirnya saya bersama suami segera meminta rujukan ke Rumah Sakit Umum Negara untuk memeriksakan secara detail tentang sakit mata yang saya alami. 

Di Rumah Sakit dilakukan tes yang sama seperti saat di Puskesmas, mulai tekanan darah, kemudian tes mata rabun, dan terakhir menggunakan alat dengan mata yang ditempel untuk melihat kondisi syaraf mataya. menurut dokter spesialis mata, syaraf mata bagian kanan melemah sehingga terjadi juling, selai itu pemakaian kaca mata tanpa resep dokter (kaca mata rabun yang dijual bebas) bisa memicu bertambah parahnya penyakit mata, Dokter menyarankan untuk melakukan terapi kijing seperti bajak laut dengan menutup mata yang normal dengan kain, sehingga mata yang otot syarafnya lemah bisa lebih memacu kerjanya. Terapi dilakukan selama dua minggu, jika belum ada perubahan maka harus dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah di Denpasar.

Saya mengikuti saran dokter untuk melakukan terapi kijing dan membeli kaca mata sesuai hasil pemeriksaan yangmana silinder bertambah menjadi 0.75. selama dua minggu Alhamdulillah bola mata menjadi normal dan saya bisa melihat dengan jelas, namun tetap harus waspada karena mencegah lebih baik daripada mengobati. sehat itu memang mahal dan harus diperjuangkan. 

Hikmah dari penyakit ini, saya lebih menjaga kesehatan mata terutama mengurangi tontonan dan penggunaan eektronik secara berlebihan. 

SALAM SEHAT SELALU YAA

Kamis, 09 November 2017

Kisah Inspiratif : Jurus Multisukses Pak Sarno "Sarno Knalpot"

Owner "Sarno Knalpot"

"Jangan pernah malu melakukan suatu pekerjaan yang mungkin diremehkan orang lain, kerjakan dengan ikhlas untuk ibadah pasti kesuksesan akan mengiringi kita"
 Ungkapan di atas adalah tips sukses ala pak Sarno, pendiri bengkel "Sarno Knalpot". Berawal dari tukang sayur keliling hingga berlatih pada kakaknya tentang dunia perbengkelan, sehingga pada tanggal 2 Oktober 2001 beliau memulai bisnisnya dengan bermodalkan 2 knalpot untuk dioperasikan.  Seiring berjalannya waktu, sudah mencapai 16 tahun berdirinya bengkel "Sarno Knalpot"  omsetnya sudah  mencapai 10 juta rupiah per bulannya. Lokasi usaha yang strategis karena berada di jalan Negara-Gilimanuk yang dilalui berbagai kendaraan menuju Denpasar atau ke Jawa menjadi nilai jual tersendiri.

Beliau adalah seorang Sarjana Hukum yang siap mengabdikan diri demi Negara sebagai Pengacara, namun karena pekerjaan tersebut tidak sesuai hati nuraninya dan ingin memberikan solusi kepada masyarakat yabg membutuhkan pekerjaan di saat semakin sempitnya lapangan pekerjaan saat ini.  Beliau dibantu oleh seorang pegawai dalam menjalankan usaha bengkelnya karena saat pagi hari pak Sarno mengabdikan diri sebagai seorang guru.

Bengkel "Sarno Knalpot" yang sudah memiliki banyak pelanggan tetap dari berbagai kalangan menengah ke atas, warga biasa hingga kepolisian dan pejabat.  Pelayanan yang ramah dan kinerja pegawai yang bagus menjadikan bengkel tersebut dipercaya oleh masyarakat.  Selain itu beliau gencar melakukan promosi melalui media cetak (pamflet, leaflet, stiker) maupun social media (Facebook dan radio "Gegar") sehingga pelanggan semakin banyak.

Seperti yang tertulis sebelumnya bahwa pak Sarno juga bertugas menjadi guru Matematika di MTs Al Hikmah Cupel-Negara-Bali, beliau dengan kesabaran, keramahan,  kedarmawanan, dan kesederhanaan membimbing para siswanya. Ketika ditanya mengapa menjadi guru padahal penghasilan di bengkel sudah cukup besar? Beliau menjawab "Ilmu yang bermanfaat, anak yang sholeh, dan amal jariyah itu sebagai sangu akhirat saya, karena rejeki sudah ditentukan yang penting barakah".

Benar memang semakin banyak sodaqah maka Allah semakin memudahkan dan mencukupkan rejeki beliau, itu sudah tertulis dalam Alquran.  Usaha pak Sarno semakin bervariasi, bahkan beberapa tahun lalu beliau membangun beberapa ruman untuk dijadikan kontrakan dan kos-kosan. Beliau memang pandai membaca peluang di masa lalu sehingga tanah dan rumah menjadi aset yang semakin lama semakin mahal dan tidak akan merugi.

Jurus sukses beliau adalah rendah hati, mau mencoba,  nekad dan tekad, sabar, berpositif thinking, banyak bersedekah, ikhlas, kerja keras, bermanfaat,  dan niatkan segala sesuatunya untuk beribadah , insyaAllah apa yang dicita-citakan akan tercapai.

Stiker Usaha "Sarno Knalpot"


Sabtu, 13 Februari 2016

Alasan Mengapa Berhijab Bisa Bikin Awet Muda

credit
Berhijab, adalah salah satu perintah Allah kepada kaum wanita dengan cara menutup seluruh aurat pada wanita. aurat adalah bagian-bagian tubuh wanita yang tidak boleh diperlihatkan kepada bukan muhrim, yaitu bagian leher, kepala, dada, dan bagian perhiasan wanita, kecuali muka dan telapak tangan.

Firman Allah QS. Al Ahzab: 59 yang artinya:
"Wahai Nabi, katakanalh kepada istri-istrimu, anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaknya mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, dan mereka tidak diganggu, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"
Saat ini sudah banyak wanita muslimah yang mengenakan jilbab dibandingkan puluhan tahun yang lalu, namun tanpa mengetahui manfaat dari jilbab tersebut. selain menambah keimanan dan kedekatan kita kepada Sang Khaliq, berhijab juga memiliki manfaat bagi kesehatan wanita, salah satunya adalah membuat awet muda. 

Menurut salah satu dokter Spesialis kulit dan kelamin yang juga sebagai penggiat Yayasan Kita dan Buah Hati, Dewi Kinum Kirana menyampaikan bahwa fakta peranan hijab bagi kesehatan. dikutip dari Humas Institut Pertanian Bogor, ibu Dewi memaparkan seiring bertambahnya usia akan terjadi perubahan kulit pada wanita. perubahan tersebut meliputi berkurangnya kolagen dan kelembapan , sehingga kulit menjadi kering, timbul kerutan, perubahan warna kulit, dan regenerasi kulit yang melambat.

Faktor perusak kulit ini adalah sinar Ultraviolet, alkohol, kosmetik yang mengandung bahan kimia berbahay, gizi tidak seimbang, dan juga stres. salah satu pencegahnya adalah dengan berhijab. dengan berhijab, kulit akan tertutup dan terhindar dari paparan sinar ultraviolet yang berbahaya bagi kulit. 

Perlu diketahui juga bahwa tubuh manusia membutuhkan vitamin D yang didapatkan dari sinar matahari pagi. namun untuk menyerap sinar matahari yang bermanfaat tersebut cukup diserap melalui muka dan telapak tangan, karena setelah pukul 9 pagi panas matahari berbahaya bagi tubuh dengan dihasilkannya spektrum elektromagnetik yang dikenal dengan sinar ultraviolet dan secara ilmiah sinar UV dapat merangsang melanosit, yaitu sel melanin untuk mengeluarkan melanin, akibatnya  merusak jaringan kolagen dan elastin. sedangkan jaringan tersebut berfungsi menjaga kesehatan kulit.

Oleh sebab itu memakai hijab bisa memperlambat proses penuaan dini, dan juga memakai hijab dapat menyehatkan rambut. karena kulit rambut terhindar dari kotoran dan debu sehingga rambut terjaga kesehatan dan kebersihan, dan juga menghindari kontaminasi oleh bakteri atau virus yang bisa masuk melalui kult kepala.

Bagaimana? masih ragu untuk berhijab readers muslimah? yuk, sedikit demi sedikit kita amalkan perintah agama, salah satunya dengan kewajiban untuk menutup aurat, insyAllah sehat jasmani dan rohani ^_^, Amin.

Rabu, 10 Februari 2016

Meraup Rejeki Melalui Ternak Ayam


“Memelihara ayam itu adalah seni... kalo berpatokan pada rencana dan program namanya bikin patung ayam...”
Ungkapan di atas menandakan bahwa kita harus melakukan kegiatan yang kita senangi dan senangi apa yang kita lakukan. Berawal dari hobi berternak ayam, hingga mendatangkan rejeki barakah kepada Ahmad Prafitdin. Dia seorang sarjana perternakan yang sedang mengembangkan usaha di bidang ternak ayam hias, baik telurnya maupun ayamnya dijual.

“Barakah Farm Blitar” yang beralamat di Rt.03 Rw.01 Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jatim menjadi brand yang akan mengantarkan usahanya pada kesuksesan. Selain ayam, dia juga menjual obat-obatan ternak, vitamin, disiinfektan, feed additive, mineral, dan pemicu telur. sejak tahun 2004, Prafitdin mulai belajar dan menekuni ternak ayam serta unggas dan tentunya banyak proses yang terjadi selama hampir 10 tahun berjalan.

Kendala yang uji cukup signifikan adalah kendala pendistibrusian eksport produk unggas, karena perjalanan jauh pasti ayam akan mengalami stress, muncul penyakit, hingga mati. Ke depannya ingin melakukan berbagai uji coba untuk pendistribusian unggas yang aman.

Ada berbaga jenis ayam yang dibudidayakan, namanya juga unik dan ada yang import unik-unik, diantaranya: phoenix, Poland, persilangan kedua jenis tersebut, cochin, ayam cemani, batik kanada, dan lain-lain. meskipun ayam hias tapi bisa dikonsumsi juga, telurnya supaya berkualitas dan diperkaya omega 3, 6, dan 9 ada obatnya juga.

Persilangan Phoenix, Batik Kanada, Cemani

Anakan Filipin
Ayam Cemani

Semakin menekuni pekerjaan dan menyenanginya, maka akan bernilai ibadah dan barakah, rejeki juga tidak akan ke mana. Sejauh ini usaha mandiri yang dilakukan Prafitdin sudah menuai hasil bersih sekitar 7-8 juta per bulannya dengan omset hampir 10 juta rupiah dengan pelanggan dari seluruh Indonesia bahkan mancanegara (Irlandia). Angka yang tidak sedikit bagi pengusaha muda ini. Dukungan keluarga, terutama istri dan anaknya menjadi semangat tersendiri untuk meraup rejeki yang halal.

Prafitdin dan Keluarga










Selasa, 09 Februari 2016

Kepuasan Berbalut Keikhlasan

Credit
Beberapa waktu lalu saya dihadapkan dengan permasalahan ketidakadilan yang cukup menorehkan luka. ketika segala usaha dan upaya tak dianggap dan tak mendapat kesempatan.

Cap terhadap seeorang "Tidak mampu" akankah selamanya menjadi label yang patut untuk disandang? saya yang dahulu bahkan hingga sekarang bukanlah sosok yang "mampu" secara tiba-tiba, namun karena adanya tekad, kesempatan, dan usaha akhirnya bisa menaklukkannya.

Ketika kesempatan itu di Block mana mungkin bisa berkembang? burung yang selamanya di dalam sangkar tanpa diberi kesempatan untuk terbang, mana mungkin memiliki kekuatan mengepakkan sayapnya hingga angkasa?

Oh, teganya penguasa. akankah suatu saat ketika saya menjadi peguasa akan berubah menjadi sosok otoriter yang suka menjudge seseorang "mampu" atau "tidak mampu" sesuai selera saya? 

Namun, setelah merenung panjang. saya menemukan kutipan yang bisa sedikit membangnkgitkan semangat kembali. ternyata 
"Kepuasan terletak pada usaha, bukan hasil. berusaha dengan keras adalah kemenangan yang hakiki" By: Gandhi
Menata kembali niat dan menyuburkan keikhlasan lebih baik daripada membiarkan setitik noktah hitam tertanam dalam hati. Keep spirit Guys 

Hikmah Menikah dengan Sahabat

One Forever
Setiap manusia pasti memiliki kisah romansanya masing-masing sebelum menemukan labuhan hati, ciyeee *_*. 

Tidak sedikit yang berjodoh dengan pasangan yang tidak disangka-sangka. jauh-jauh keliling dunia eh jodohnya tetangga sebelah, ada yang dari benci menjadi benar-benar cinta, ada yang sahabat jadi jodoh, ada juga yang melalui khitbah Islami, dan lain-lain. Nah, readers termasuk yang mana ya?

Kalau saya termasuk yang benci jadi benar-benar cinta plus sahabat jadi jodoh, asyik. Saya dan suami bertemu di Kampus Putih dengan Fakultas, Jurusan, dan Kelas yang sama. Setiap hari bertemu dan bersua membuat kami menjadi dekat, namun awalnya saya benci sekali karena dia seorang ketua tingkat yang "Sok" bergaya ala militer, maklum calon taruna. kemudian lama-lama jadi sahabat bersama teman-teman perempuan saya. seperti pepatah mengatakan "witing tresno jalaran soko kulino", saya termasuk tipe wanita yang jatuh cinta karena melihat kepribadiannya sehari-hari serta kenyamanan saat bersama.

Bersama Sahabat tahun 2008
Setelah 5 tahun saling mengenal, kami memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan, banyak pula cerita tak terlupakan sebelum akhirnya kami halal satu sama lain. akhirnya sahabat jadi jodoh, dan kebencian masa lalu luruh saat dia membantu saya penelitian hingga mengabaikan penelitian miliknya sendiri, kasihaan ya.

Tadi pagi saya menyaksikan acara Curahan Hati Perempuan yang dibawakan oleh Maudy Koesnaedi, dan Oki Setiana Dewi, kebetulan temanya tentang "sahabat lama menjadi jodoh". Pas sekali dengan yang saya alami, meskipun tidak selama penantian Dito terhadap Ayudia Bing Slamet selama 12 tahun mengamati dan mempelajari hingga memiliki pada akhirnya.

Menurut Ustadzah Oki, menikah dengan sahabat sendiri itu memiliki beberapa hikmah ya, diantaranya:

Pertama, sudah mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing. Hubungan persahabatan biasanya lebih santai, terbuka, dan lepas daripada hubungan menjadi seorang kekasih yang lebih didominasi sifat "jaim" saling sungkan dan menunjukkan kebaikan-kebaikan saja, sehingga pada akhirnya saat mengetahui kejelekannya semakin menjauh tanpa adanya pengertian satu sama lain.

Kedua, lebih saling pengertian. karena sudah lama terbiasa bersama menjalani suka duka, marah dan ceria, sehingga bisa lebih saling memahami dan menutupi kekurangan masing-masing, sudah lama mempelajari karakter pasangannya. seperti kisah Fatimah ra. dengan Ali Bin Abi Thalib as. dimana Ali memendam rasa sejak kecil hingga saat dewasa baru berani mengungkapkan kepada Rasulullah untuk mengkhitbah putri beliau.

Our Wedding Party
Nah, bagaimanapun cara reader bertemu jodoh dan dengan siapa berjodoh, semuanya adalah misteri yang tak terlupakan dan menjadi cerita abadi kelak. yang terpenting adalah sama-sama saling memperbaiki, pasti kan ada hikmah dalam setiap peristiwa. semoga yang belum punya jodoh segera menemukan, dan yang sudah berjodoh semoga satu untuk selamanya, Amin ^_^



Senin, 11 Januari 2016

Kisah Inspiratif Bu Sri Pengamen "Mimpi Sambalado"

credit
"Life is the Art of Struggle"
Kutipan di atas sangat tepat untuk menggambarkan kisah perjalanan hidup seorang wanita kuat dalam menghadapi berbagai macam ujian yang menimpa beliau. Siapakah beliau? mengapa menjadi pembicaraan di dunia medsos saat ini?

Yap, di youtube  dan media sosial kembali memunculkan kisah inspiratif seorang Ibu yang berprofesi sebagai pengamen.setelah sebelumnya beberapa tahun lalu muncul seorang pengamen anak bernama "Tegar" yang juga terkenal dari situs tersebut.

Berbekal ukulele dan suara merdu yang dimilikinya, Bu Sri memainkan beberapa lagu dangdut untuk menghibur para pengunjung Pasar di Bandung. lagu andalannya adalah Sambalado yang dipopulerkan oleh "Ayu Ting Ting" mampu membius para pengunjung. sambil menggendong putrinya, beliau tetap lincah memainkan ukulele dan menyanyi dengan penuh semangat, sehingga banyak yang tergugah untuk merekamnya dan kemudian mengunggahnya di youtube. saat ini beliau menjadi sosok yang terkenal dan menginspirasi lho..

Tahukah dibalik Air mata bahagia tersebut terdapat kisah pilu di masa lalu? masa kecilnya telah terenggut oleh keangkuhan kedua orangtuanya, hingga keputusan besar telah diambil dan kebahagiaanpun menghampiri. sejak usia 7 tahun, bu Sri telah merasakan asam garam menjadi pengamen karena paksaan orangtuanya. perasaan iri muncul saat melihat teman sebaya bisa bermain dan mengaji tanpa beban hidup, sedangkan bu Sri kecil jika tidak memenuhi target pendapatan mengamen maka habislah saat pulang karena dipukuli oleh ayahnya.

Tak kuasa menahan beban pikiran, akhirnya bu Sri kecil memutuskan untuk kabur sejauh mungkin dari kota Malang, kota kelahirannya. meninggalkan terminal Arjosari yang memberikan kenangan pahit kepadanya menuju stasiun kasih sayang di Bandung. karena di sanalah dia mendapatkan kasih sayang penuh dari sosok orang dewasa yang saat ini menjadi suaminya. hidup bahagia dalam kesederhanaan, bu sri membantu suaminya yang tuna netra dan berprofesi sebagai tukang urut dengan cara mengamen di Pasar dengan menggendong anaknya sejak setelah subuh hingga pukul 09.00 WIB.

Saat diberitahu temannya jika namanya terkenal di dunia maya, bu Sri tidak yakin karena belum tahu bukti nyatanya, maklum Handphone beliau masih jadul hahay. namun setelah mengetahuinya, beliau sangat bersyukur dan berdo'a agar bisa menghibur orang lain.

Mengapa senang dengan lagu-lagu Ayu Ting Ting? karena, menurut bu Sri Ayu Ting Ting adalah salah satu figure yang kuat dalam menghadapi berbagai masalah kehidupannya, lagu-lagunya sangat menghibur dan faktual.

Namun, ada kontra yang mengakibatkan para Netizen berkomentar sedikit pedas, yaitu saat membawa anaknya untuk bekerja sebagai pengamen. sempat dibilang untuk menimbulkan rasa empati, dianggap anak sewaan atau anaknya diberi obat tidur saat menyanyi sehingga diam tidak banyak tingkah. dan keraguan tersebut dijawab oleh bu Sri dengan jelas bahwa anaknya bukan anak sewaan karena pasti akan menambah biaya sewa, dan anaknya diam karena sedang nenen ibunya.

Perjalanan hidup bu Sri mengingatkan kita kepada Firman Allah dalam QS. Al Insyirah Ayat 5-6 bahwa setelah kesulitan selalu ada kemudahan. maka jika kita merasa mendapatkan ujian paling berat dari Allah, maka sabar dan kuat menjalaninya insyAllah kebahagiaan akan datang.

























 

Rabu, 06 Januari 2016

Lakukan Aktivitas yang Disenangi untuk Mengembangkan Diri

Entahlah hari ini tiba-tiba mengingat memory saat awal menikmati masa kerja sebagai guru, merasakan betapa sulitnya berjuang demi rupiah, mencoba hal baru untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik, serta menikmati masa-masa sebelum menikah hihi...maklum sekarang sudah dirempongkan dengan multitugas sebagai Ibu Rumah Tangga dan Wanita Karier cieee. :-D

Lima tahun lalu, tepatnya tanggal 07 Agustus 2010 aku diwisuda dan dinobatkan menjadi lulusan terbaik se-FKIP. bangga dan senang kupersembahkan kursi kehormatan untuk kedua orangtuaku karena akhirnya aku bisa melewati dan menunjukkan hasil terbaik setelah kepuuusanku 4 tahun lalu untuk keluar dari kampus Negeri.

Aku dan Kedua Orangtuaku
Bingung pasca lulus? tentu sama dengan yang dialami sebagian besar fresh graduated, namun Alhamdulillah ternyata Allah mudahkan jalan untuk berkarir di Malang sebelum menikah. aku direkomendasikan mengajar di SD Muhammadiyah 9 "Panglima Sudirman". di sana aku mulai mengerti bagaimana menghadapi siswa yang kompleks karena selain mengajar anak kelas 2 SD, sekolah tersebut juga menerapkan sistem pendidikan inklusi dimana siswa berkebutuhan khusus berada berdampingan dengan siswa biasa.

Saat berkarir menjadi guru, hampir hampir 13 jam per hari kugunakan untuk mengajar demi mencari rupiah. setelah mengajar pulang, kemudian pergi lagi mengajar les rasanya jenuuuh dan rugi jika tidak mengembangkan potensi yang ada. akhirnya aku memilih menulis artikel dan mencoba mengirimkan ke Koran Pendidikan, Alhamdulillah diantara 2 artikel yang kukirim dimuat salah satunya. setelah lama tidak mengikuti lomba karya ilmiah, kurasakan motivasi menurun namun sekarang bangkit lagi hingga saat ini menjadi blogger dan beberapa artikel dimuat di media lho, asyiiik. kemudian mengikuti berbagai pelatihan dan pertemuan guru-guru se-UPTD.

Koran Pendidikan 2013
Koran Surya 2014
Setelah itu aku belajar dan mencoba sesuatu yang belum pernah kukerjakan, misalnya belajar bermain gitar, belajar bernyanyi walaupun di tempat karaoke, mencoba bermain Ice Skyting, berlatih tapak suci, dan Aerobic. karena aku berpikir mumpung belum nikah, hihi karena kalau sudah menikah pasti waktu untuk Me Time and Friends Time berkurang. selain itu setelah menikah kan aku harus ke Papua Barat hihi, jadi dinikmati saja.

Ice Skyting yuk
Ternyata, aku masih menyimpan dokumentasi saat pertama menunjukan kebolehanku bermain gitar mendampingi salah satu siswi spesialku, Mikiy. jangan tertawa ya kalau permainanku Not Good, maklum masih amatir hihi ^_^

 Best Memory for Me

Kangen Bu Guru Ini
warna warni kampus

Bagi Generasi muda, yuk bersemangat dan berkreasi untuk membuktikan bahwa kita bisa lebih baik daripada generasi terdahulu ^_^

ngumpulin piala ^_^





Sabtu, 28 November 2015

Hidup itu Pilihan, Keputusan, Tantangan, dan Selesaikan

Pernahkah anda berada pada posisi dimana anda sangat menyesal dan bersalah dengan keputusan yang telah diperbuat, rasanya ingin mengulang waktu kembali ya? apa yang anda rasakan, drop atau bangkit? kemudian bagaimana solusi agar bisa move on?

Pernahkah juga anda membaca dan mendengar para tokoh inspiratif, profil orang sukses pernah membuat keputusan diluar dugaan yang tidak pernah disesali, namun "disayangkan" kata orang lain.
"Masa lalu adalah pelajaran, saat ini adalah ikhtiar, dan masa depan adalah tantangan"
Menyesal memang pernah saya rasakan, namun bukan berarti selamanya menjadikan hati kelam. saya tahu resiko dari apa yang diputuskan dan solusinya harus dijalani dan berproses untuk membuktikan bahwa keputusan saya memang benar.

Pernah dulu waktu saya memutuskan untuk keluar dari Universitas Negeri ternama di Malang, keluarga shock, teman-teman bingung, tetangga juga ikut nimbrung kepo dengan keputusan saya pindah ke Swasta "emane masuk negeri sudah susah, biaya murah, malah pindah ke Swasta yang kebalikannya". seperti disidang dalam pengadilan keluarga, sayapun tetap kekeuh ingin pindah. dalam hati, saya yakin akan keputusan tersebut. saat masa sulit saya adalah pulang kampung dan selalu disindir kalau....andai...dan jika, penyesalan tampak dari mimik wajah beliau. namun saya bertekad membuktikan bahwa saya benar. Alhamdulillah dalam perjalanan akademik di Universitas nilai dan prestasi senantiasa mengiringi hingga kelulusanku.

Allahlah yang memegang kendali saya, pasti ada hikmah dari semuanya. belum tentu saat kuliah di Negeri saya bisa mengenal dan memahami karya ilmiah, menjadi asisten laboratorium, dikenal dosen hinggi menjadi pembimbing anaknya, bahkan menemukan jodoh hahay.

Kemudian keputusan kedua, saya ingin berkarir di Malang, namun orangtua meminta kembali ke rumah. watak keras saya akhirnya bisa dimengerti dan memang saya bisa membuktikan bahwa saya bisa survive dan menabung dari uang guru kontrak dan mengajar privat, memperoleh banyak keluarga baru, dan have fun bersama anak-anak SD.

Keputusan berikutnya adalah menikah dan menjadi guru kontrak di pedalaman. keputusan mengikuti suami ke Papua Barat menuai pro dan kontra terutama dari pihak keluarga saya, namun saya tetap menjalani dan menunjukkan bahwa kami baik-baik saja di sana. banyak pengalaman dan pembelajaran tentang syukur kami dapatkan di sana. kami bisa bertahan dan Alhamdulillah hamil hingga pulang kampung untuk melahirkan terasa lancar. desakan orangtua saya untuk tidak kembali ke Papua akhirnya meluluhkan suami dan saya tinggal di Mertuaa-Bali.

terpisah jauh dengan suami ternyata memberikan hikmah bagi saya tentang arti kebersamaan, selain itu saya bisa mengikuti pelatihan blog dan mengenal dunia blog sampai sekarang.

Keputusan yang baru-baru ni saya buat adalah memulai dari nol di tanah Bali. belajar mandiri dari nol di tanah bali, akhirnya suami memtuskan untuk tetap tinggal dan mengabaikan mimpinya menjadi guru disini. karena penuhnya guru IPA dan sedikitnya honor guru menjadikan suami harus berpindah haluan demi anak dan istri. salut dengan keberanian dan keikhlasannya, saya tahu ada gejolak di jiwa saat harapan dan impiannya belum terwujud. namun, saya yakin ada jalan di depan yang akan mengantarkan kami kepada kesuksesan.

kami harus sabar, setitik demi setitik suatu saat akan membentuk sebuah garis yang terhubungkan oleh semangat ikhtiar, do'a, dan kesabaran. rasa syukur ketika kami bisa berkumpul bertiga dan saat ini mengontrak rumah untuk melatih kemandirian, melihat perkembangan Faiza yang semakin pintar bersama-sama sungguh menjadi kebahagiaan tersendiri.

Dalam waktu berikutnya, kita akan melalui dengan keputusan-keputusan berikutnya yang akan menuai kritik, tangis, dan perjuangan. selanjutnya siapa yang paling kuat dialah yang lulus.

Pendaki yang sampai ke puncak hanyalah yang tangguh, pejuang yang sampai ke kesuksesan hanyalah yang sabar. kita diberi pilihan menjadi manusia yang mudah rapuh oleh tantangan atau justru menghebat seiring hebatnya rintangan . Percayalah, badai selalu menyisakan pohon yang terkuat, By: Ahmad Rifai Rif'an




Jumat, 09 Oktober 2015

"Mik Cucuu": Kemasannya Unik, Cara Minumnya Asyik

Rizky Saputra adalah taman saya saat masih duduk di bangku SMA d Mojokerto. perjalanan waktu begitu cepat melewati masa 10 tahun kelulusan kami, dan tidak menyangka teman satu ini memiliki ide unik yang digunakan sebagai "Brand" untuk mendongkrak suka minum susu sapi yang bagi sebagian orang tidak suka dengan aroma amisnya, namun Rizky bisa mengemas menjadi produk yang unik dengan aneka rasa maupun variasi dalam makanan dan ice cream.

Rizky, Owner "Mik Cucuu"
Kehidupan keras Ibu Kota dan Persaingan bisnis di Kota Metropolitan terlebih Jakarta sebagai pusat kegiatan negeri ini memotivasi Rizky Saputra dan rekannya, Bobby untuk mendirikan usaha yang memberikan nilai jual. Setelah sebelumnya menjalankan bisnis tas “Kipling”, sekarang mereka merintis brand baru yang murni produk usaha sendiri dengan berbagai keunikan dan hasil inovasi berdua. Karena sebelumnya mereka hanya menjualkan produk saja. Mereka juga sebelumnya bekerja sebagai pegawai di Perusahaan, namun Bobby lebih memilih sebagai pengusaha karena melihat peluang ke depan begitu cemerlang. 

Setelah melalui riset dan konsultasi dengan orang yang berpengalaman wirausaha, mereka akhirnya memutuskan “susu” sebagai produk unggulan yang akan ditekuni. Tentunya ada keunikan dan kelebihan yang ditonjolkan selain susu sebagai sumber nutrisi.

“Mik Cucuu” adalah merk yang mereka pilih untuk menarik minat pelanggan, memang unik dari segi nama mengambil bahasa Jawa yang tidak asing tapi terkadang orang malu untuk mengucapkan. Namun dengan munculnya produk ini justru semakin menambah rasa penasaran calon pembeli. Keunggulan lainnya adalah tersedianya 6 pilihan rasa: oreo, red velvet, green tea, mango, nutella, dan Tulaliloo Banana. Kemasan botolnya juga unik, berupa botol minuman yang biasa digunakan bayi untuk minum susu dengan logo “Mik Cucuu”. Saat ditanya mengapa menggunakan botol bayi?” Karena unik dan pasti akan diupload di media sosial, karena kebiasaan masyarakat yang suka selfie saat melakukan aktivitas, jawab Rizky.”

Bobby dan Rizky saat Ikut Pameran

Ramainya Pembeli saat di Pameran
Meskipun baru merintis pertengahan bulan September lalu pada event Pameran Pendidikan Suryakanta (Kaca Pembesar) di SMA Santa Ursula Jakarta , namun terlihat pelanggan sudah penuh sesak, kemudian event di CFD dan FX Mall Jakarta dalam waktu 4 jam sudah terjual 250 botol susu dan beberapa burger serta ice cream. Jika dihitung-hitung omset per hari dalam satu event mencapai 8 juta dengan harga per botolnya Rp 30.000,00. Pelanggannya tidak hanya local, namun internasional juga.

Mr. Camilo, dari Colombia
Mereka memiliki rahasia promosi supaya bisa menarik banyak pelanggan. Peran media sosial benar-benar dioptimalkan, yaitu: saat grand opening kedai “Mik Cucuu” buy 1 get 1 free dengan cara follow and repost postingan di instagram, mendapatkan upsize botol dengan harga tetap, diskon 10 % untuk all menu pada saat promo.

Saat ini sudah memiliki kedai di Pendurenan-Jakarta yang digunakan sebagai tempat nongkrong, diskusi, santai, berkumpul keluarga dan kawan, bahkan bisa juga dimanfaatkan untuk merayakan hari ulang tahun anak kita, wah seru nih.

Kedai "Mik Cucuu"-Pendurenan, Jakarta
Perayaan Ulang Tahun Adam "Mik Cucuu"
Ke depannya, usaha ini akan dikembangkan dengan cara membuka beberapa kedai lagi sebagai cabang dan menambah pegawai sebagai peluang usaha dalam mengurangi masalah pengangguran. dengan bertambahnya kedai, bertambah pula omset kebutuhan susu sapi murni, dan masyarakat bisa menyempurnakan makanan bergizi dengan susu sapi aneka rasa, mari gemarkan cinta minum susu sapi ^_^. sukses selalu buat kawanku satu nie.



Kamis, 10 September 2015

The Power of Giving: Pelajaran dari Iklan Thailand yang Mengharukan

credit
"Matahari masih terbit dan tenggelam setiap hari, kita juga perlu untuk melangkah ke depan, menggunakan ilmu pengetahuan untuk memberikan mafaat kepada orang lain"

Telat banget sebenarnya aku membahas tentang iklan-iklan dari Negara tetangga Asean, Thailand. beberapa waktu lalu banyak di sosmed merekomendasikan berbagai iklan yang bisa  membangkitkan empati penonton agar lebih peka terhadap sekitarnya. iklan-iklan mengharukan yang mengangkat berbagai kisah kehidupan based on true story dikemas apik oleh pembuatnya sehingga penonton terbawa alur dan mengena di hati.

Ada berbagai kisah diantaranya tentang keajaiban memberi  "The Power of Giving" antara guru dengan murid, kakak dengan adik, orangtua terhadap anak, pedagang kepada pengemis, orang sehat fisik terhadap orang lain yang kurang sempurna fisiknya, bahkan kebaikan manusia kepada hewan an tumbuhan juga menjai bagian di dalamnya. Memberi merupakan bentuk komunikasi yang bisa terkenang dalam diri hingga puluhan tahun lamanya, terutama bagi orang yang ditolong.

Kutipan di atas adalah ungkapan pembuka dari salah satu iklan Thailand yang bisa membuatku menangis tersedu-sedu, suir ndak bohong, yaitu berjudul Teacher , silahkan diklik. iklan tersebut menceritakan tentang seorang Professsor Anatomi Kedokteran yang begitu cinta mengajar dan selalu rindu mahasiswanya, memberikan perhatian kepada salah satu mahasiswa yang hampir putus kuliah karena masalah biaya. beliau memberikan beasiswa hingga lulus kuliah dan menjadi dokter.

Pada suatu hari, beliau menderita penyakit yang parah. namun tetap memaksakan diri untuk mengajar, kasihan mahasiswanya tidak bisa mendapat ilmu. akhinya tubuhnya ambruk dan kritis. singkat cerita si mahasiswa yang dulu mendapat beasiswa dari professor diberi amanat untuk menggantikan beliau menjadi Dosen Anatomi Manusia.

Professor berpesan bahwa menjadi Guru dan Dokter itu profesi yang sama-sama membutuhkan latihan dan pengetahuan. dokter lebih cenderung pada latihan mengobati pasien, sedangkan Guru berusaha memahamkan mahasiswanya agar ilmu yang disampaikan tidak keliru. Jadi, apapun profesi kita nantinya hendaknya memberikan manfaat kepada orang lain.

Bagian yang bikin nangis itu saat mahasiswanya menjadi pemulung, karena tidak ada orangtua yang akan bangga dan tidak ada biaya. dengan mantab professor mengatakan beliau yang akan bangga dan berjanji akan membantu asalkan serius. dan saat professor menghembuskan nafas terakhir hmmm...netes geh.

Ada juga iklan tentang hubungan kakak beradik dimana sang kakak selalu tidak dianggap oleh adiknya, hingga saat kakak terkena penyakit mematikan barulah sang adik menyadari perbuatannya terdahulu yang keliru, bisa klik video sistership.

Kisah seorang ayah yang sangat menyayangi anaknya, bahwa ketika anak sakit dan putus asa, maka orangtualah yang sangat bersedih. bahkan ingin sekali melakukan segala cara agar anaknya bahagia dan juga menggantikan apa yang dialami sang anak. berkat kesungguhan sang ayah, akhirnya anak berhasil T_T klik Video Father and Son.

Masih banyak video lain yang mungkin tidak cukup kalau dibahas semua. bukan berarti tidak suka iklan Indonesia tapi jujur beberapa iklan-iklan Thailand yang aku ihat tadi tak kuasa menahan air mata dan sarat pelajaran.

Next Time berharap Indonesia memiliki iklan khusus yang menginspirasi dan menggugah empati hati kecil penontonnya, semangaat ^_^  



Kamis, 20 Agustus 2015

Ada Efek dari Gerakan Shalat bagi Kesehatan Kita

Sujud
Shalat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam dan merupakan ibadah yang pertama kali dihisab (dihitung) di akhirat nanti.

Gerakan shalat selain untuk melaksanakan perintah Allah juga memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia, terutama bagi ibu hamil. berikut beberapa efek positif gerakan shalat bagi kesehatan, yaitu:

  1. Bagi ibu hamil, gerakan rukuk dan sujud dapat memperlancar kesulitan pencernaan, menguatkan otot-otot inding perut dan membantu perut dari kekerutan mendorong janin agar tetap di jalan alaminya di tulang pinggul, sehingga proses melahirkan menjadi lancar.
  2. Menurut masyarakat Jepang, gerakan Sujud menjadi salah satu cara untuk menghilangkan kegelisahan dan kegundahan.
  3. Bagi Umat Islam, Sujud dapat mendatangkan hembusan angin ketenangan dan belaian cahaya tauhid yang menyejukkan jiwa dan pikiran.
  4.  Menurut Dr. Alexis Karel, Peraih nobel Kedokteran. beliau menyatakan bahwa shalat menciptakan satu aktivitas yang menakjubkan dalam sistem tubuh dan organ-organnya. beliau banyak melihat orang sakit yang tidak berhasil sembuh dengan obat konvensional dapat sembuh dengan shalat. shalat seperti logam Radium, sumber radiasi dan pembangkit energi otomatik. dan beliau menyaksikan penyembuha berbagai penyakit diantaranya: penyakit TBC, radang tulang, luka bernanah, kanker, dan lain-lain melalui shalat.
SubhanaAllah bahkan Negara Asing dan bukan Islam mengakui dampak positif dari gerakan shalat ini. sungguh Allah memerintahkan umatNya tidak semata-mata perintah, melainkan mendatangkan rahmat dan manfaat. oleh sebab itu mari kita shalat tepat waktu dengan niat ibadah, InsyAllah akan mendatangkan keberkahan rejeki dan kesehatan. bahkan Allah memerintahkan kita untuk sabar dan shalat saat menghadapi ujian hidup yang rumit.

Minggu, 05 Juli 2015

Hikmah Sebuah Peristiwa di Taman Kota


Senyuman Bahagia Fafa :-*
Hari Jum'at pagi buta, Fafa merengek minta jalan-jalan naik sepeda motor, padahal saat itu Mama dan Ayah masih mengantuk habis makan sahur dan shalat subuh, belum lagi masakin sarapan buat Fafa, hihi ketahuan deh kebiasaan buruknya, jangan ditiru ya :-D. 

Sejak Ayahnya pulang dari Papua memang ya Fafa ini, nempel banget lho kayak lem tapi ada maunya juga sieh, minta keliling ...hmmmm anak Zaman sekarang ya gak betah banget di rumah, kenapa ya?hihi sama kayak emaknya juga lho sebenarnya.

Nemplok Ayah
Akhirnya kami bertiga melaju menembus dinginnya pagi dan menerobos kabut tebal untuk meluncur ke Taman Kota berbekal jaket dan semangkok menu sarapan buat si kecil, br..brrr..brrr serasa di kutub. bisa ditebak, Fafa langsung sumringah saat melihat sepeda angsa yang diparkir di tepi danau. ingin naik namun sayang tidak terurus hingga rusak. berlanjut memandangi burung parkit yang bebas terbang dan hinggap di atas rumput indah yang tertanam rapi disekitar Taman bermain.

Taman Kota ini biasa disebut Tower. entah mengapa, apa mungkin ada bangunan tinggi yang mirip tower ya? di sana menjadi Pusat kegiatan santai keluarga terutama saat weekend, karena selain praktis juga ekonomis ditambah pemandangan yang asri. di sana ada Taman bermain untuk anak-anak,  tempat duduk santai, rumah pasir, wahana jogging, skateboard, wifi, lapangan untuk pertunjukan band, tempat pemeriksaan kesehatan gratis, juga sebagai tempat latihan beberapa jenis olahraga,dan lain-lain. yang paling penting juga pengamen dan pengemis gratis jadi bisa fokus family time.

Fafa paling suka naik prosotan, ayunan, dan ruang warna warni seperti dalam penjara, berlarian sambil teriak heboh, sampai ngupil juga sempat dia lakukan pas naik prosotan hihi, Al hasil ndak mau pulang deh apalagi ketika banyak temannya yang ikutan main, senengnya sampai mringis unjuk gigi.
Ngupil Dulue Biar Keluar Mutiara :-D
Ngelamun Euy
Ketika sedang asyik bermain, tiba-tiba kami didatangi oleh dua pemuda kira-kira berumur 14 tahun dan menanyakan apakah kami kehilangan dompet? kamipun menjawab tidak dan menyarankan membuka kartu identitas dalam dompet.  Tebal dan berisi berbagai macam kartu, namun tidak ada alamat lengkap maupun nomor telepon yang bisa dihubungi.

Mereka berdua tampak bingung harus bagaimana, karena mereka harus segera pulang. menunggu pemilik dompet tidak kunjung datang juga. akhirnya kami sarankan untuk dititipkan pada pegawai yang ada di gedung dekat Taman, kemudian mereka berdua pulang

Bangga deh dengan kejujuran mereka, kalau boleh nakal itu dompet bisa saja diambil isinya kemudian dibuang, tapi bagi kedua anak laki-laki tersebut pantang untuk mengambil sesuatu yang bukan miliknya. salah satu yang membuatku betah di sini adalah minimnya angka pencurian, baik motor yang diparkir dengan kunci menggantung di halaman rumah, dompet yang jatuh, tetap aman. semoga trus seperti ini ya, Amin :-)

Kebalikan dari yang pernah kualami 3 tahun lalu saat motor Mio yang kukendarai bersama adik, dipepet oleh pria tak dikenal yang mengendarai motor Vixion dan mengambil tas kami, membuatku sadar akan pentingnya waspada di setiap tempat, menjadi pelajaran berharga yang tak terlupakan.






Sabtu, 20 Juni 2015

Peluh Semangat Bocah Kaleng


credit

Siang itu cuaca panas sekali, namun aktivitas rutin tetap berjalan seperti biasa. saat aku sedang berjalan pulang dari tempat mengajar. nampak dua bocah dengan langkah mantab membawa dua kantong keresek besar, entah apa isinya. kemudian akupun memanggil mereka.

"Otto...Stein.. Kalian sedang apa kah?" tanyaku menggunakan logat Timur.

"Ah, Kitong lagi kumpul kaleng kosong Bu Guru." jawab mereka bersamaan, tampak senyum manis menutupi rasa lelah dan keringat mereka.

"Panas begini, Mengapa tidak sore hari, tidak capek kah?" tanyaku penasaran. Bisa dibayangakan di bawah terik matahari siang, dimana matahari tepat di atas ubun-ubun, mereka berkeliling memungut kaleng yang dibuang di sekitar rumah panggung. Padahal sebagian besar teman-temannya sedang bermain bola atau tidur di rumah.

“Nanggung Bu Guru, sebentar penuh dan harus dipilih serta dipipihkan supaya timbangan berat dan harga mahal.” Otto menjelaskan dengan lancar.

“Wah keren, nanti dijual kembali ke Agen pemulung ya? Kalau Bu Guru boleh memberikan saran, Bagaimana Jika kaleng bekas itu diolah kembali sendiri kemudian dijual?” saranku.

“Seingat Bu Guru, kalian mendapat materi tentang cara mengolah sampah supaya tidak menimbulkan polusi pada Mata Pelajaran Sain kan? Nanti Bu Guru bantu tapi ada syaratnya ya!”

Mereka berdua tampak saling berpandangan untuk memikirkan kembali rencanaku. “Apa syaratnya Bu?”

“Pertama, kalian beli Es Pisang Hijau dulu ya karena Bu Guru tahu kalian haus. Kedua, kalian beli cat dan kuas ya, kita akan membuat kotak pensil dan vas bunga dari kaleng bekas tersebut, kemudian kita jual kembali, dan dapat uang kan? Bagaimana menurut kalian?”

“Hmmm, setuju Bu Guru! Teriak kedua bocah penuh semangat.”

Wajah mereka berbinar karena sensasi segarnya es pisang hijau ditambah bayangan mereka akan menghasilkan uang sendiri melalui sebuah karya. Mereka memang dari keluarga sederhana, namun yang terpenting adalah harga diri tetap terjaga jangan sampai meminta-minta kepada orang lain, itu yang diajarkan kedua orangtua mereka.

“Oke anak-anak, alat dan bahan telah siap. Buka terlebih dahulu bagian tutup kaleng. Kalian suka menggambar kan? Sebelumnya cat dulu bagian dasar kaleng dengan warna polos, kemudian gambarlah ciri khas Papua yang kalian ketahui, terakhir dijemur hingga kering.”

“Wah, ternyata menyenangkan Bu Guru cara membuatnya. Terimaksih atas bantuannya, kami senang sekali dapat gratisan, Eh. Pertama, gratis mendapatkan bahan. Kedua, dapat es gratisan. Ketiga, gratis berkarya dan berekspresi.” Stein berdeklamasi dengan gaya humornya.

“Benarkah? Boleh Ibu Tanya apa tujuan kalian mencari kaleng bekas ini selain mendapatkan uang untuk keperluan sekolah?” selidikku samba mengetes wawasan mereka.

Otto menjawab, “ Baru-baru ini banyak terjadi encana alam seperti banjir Bu dan salah satu penyebabnya adalah sampah yang menumpuk. Ketika saya dan Stein berkeliling komplek trans banyak ditemukan sampah-sampah anorganik yang tidak bisa diuraikan seperti plastik dan kaleng ini Bu.”

“Jadi, intinya kami ingin menyelamatkan bumi dari banjir Bu Guru apalagi Kampung Aranday ini seperti daratan di atas air yang bisa kapan saja terendam.” Stein menambahkan.

“Hebat murid Bu Guru ya, berarti kita ibarat menyelam minum air ya. Sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Sambil belajar juga bisa berkarya.” Senyumku bangga.

Keesokan harinya, mereka berdua membawa hasil kreasi kotak pensil di Koperasi Sekolah dan Vas Bunga di Kios-Kios. Para murid banyak berkerumun tertarik dengan hasil karya Stein dan Otto tersebut. “Bagus ya, buatan kalian, ada gambar Honai dan pakaian adat Papua!” seru beberapa anak perempuan. “Aku mau beli!” tambah beberapa teman yang lain.

Dalam sekejab saja dagangan laris manis dan merekapun sumringah dengan apa yang didapatkan. Mereka segera berlari untuk menemuiku di kantor. “Bu Guru, ada waktu sebentar kah? Ini ada kenang-kenangan dari kami.”

Aku membuka bungkusan sederhana dari kardus bekas, di dalamnya terdapat miniatur perahu jolor berwarna ungu dan putih sebagai hiasan di rumah. “Kerja Bagus! Terimakasih Duo Bocah Kaleng. Nanti ketika liburan, kita bisa membuatnya lagi dengan pola yang lebih indah dan siap menyelamatkan bumi!.” Jawabku terharu.

Ternyata mereka menyempatkan membuat hiasan itu di rumahnya, karena mereka adalah saudara sepupu.

Lonceng berbunyi,tanda istirahat telah usai, Mereka berdua akhirnya kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran berikutnya.






Selasa, 16 Juni 2015

Kalau tidak Sekarang, Kapan Lagi?

gambargambar.com

Apa yang terlintas dalam pikiran ketika melihat gambar di samping? tetunya unik dan kepengeeen lah hahay... Amin 

Beberapa tahun lalu, aku dan suami yang kebetulan adalah penggemar "Bus" merencanaakan rumah impian berbentuk Bus dan property dalam rumah juga mirip dalam Bus, hmmm. 

whateverlah Istri manut wae. sekarang masalahnya adalah lahan yang menyempit dan harganya selangit? Rumah tanpa lahan tentunya mustahil, kecuali Rumah Balon Udara seperti dalam Fillm Animasi "UP" ya.

Impian tetaplah rencana yang harus diwujudkan ke depannya, so Ikhtiar waelah dulue insyAllah rejeki gak akan kemana ya Bojoku ^_^.

                             ^__^

Dua hari ini rumah rame karena ada paman dan bibi dari Denpasar berkunjung ke sini, tujuannya ada dua hal. pertama, Silaturrahim tentunya dan yang kedua, survey tanah di lokasi kompleks perumahan tempat tinggalku di BTN-Negara.

Sungguh terkejut dan cukup geleng-geleng kepala dengan harga property lahan yang semakin lama semakin sempit ini harganya pun biikin mata sipit n kantung sempit..Ya Salaam kyak apa nanti pas zaman anak cucuku, ups lha anak ja masih 1 thun umurnya haha.

Tapi, klo gak sekarang kapan lagi? "kata Paman." 

Iya juga ya itu baru tanah, belum rumah hmmm padahal "papan" adalah salah satu kebutuhan pokok manusia tapi betapa sulitnya untuk memenuhinya hingga rumah karduspun jadi pilihan. Bagi yang berduit, rumah sampai berlebih-lebih tapi gak da yang mau disumbangin ke aku ya?* Lhoh...!

Di Denpasar, tanah sudah hampi 1 M/are, seperti apa wajah dan rupanya ya? sementara di pedesaan tanah sudah 50 juta /are, amazing .

Apa yang akan ku gadaikan untuk membeli lahan tersebut? hmmm...memang ada benarnya aset  bermanfaat untuk anak dan cucu selain ilmu, amal jariyah, dan anak sholeh adalah Tanah dan rumah, karena harga yang semakin naik dari bulan ke bulan.

semoga suatu saat segera mendapat rejeki halal untuk memenuhi impian kami tersebut, Amin

Tanah

Rabu, 03 Juni 2015

Pasang Besar di Bulan Mei

Saat Air Tidak Pasang
Halaman Sekolah terendam Air
Tiba-tiba ingin bercerita tentang pengalamanku ketika tinggal di Papua Barat, mungkin karena kangen belahan Jiwa yang ada di sana, menghitung hari di bulan Juni untuk berkumpul bersama anak dan istri.

Bulan Mei adalah bulan yang disukai anak-anak karena pada saat bulan purnama terjadi pasang besar pada pagi hari. sebenarnya setiap hari dan ketika bulan purnama selalu air pasang namun pada saat malam hari. pasang surut air laut yang berpengaruh pada kali di muara Aranday tentunya dampak dari adanya grvitasi bulan.

Suka karena halaman sekolahnya tergenang air, artinya apel pagi tidak perlu panas-panasan di tengah lapangan, tak perlu memakai sepatu, bahkan bisa main air, dan kata mereka biar serasa di Jakarta bisa merasakan banjir di daratan hihi. Gak sukanya, bagi guru-guru harus berjalan memutar melewati jalan kayu yang licin karen terkena air, pusing mengarahkan konsentrasi setiap anak menuju pelajaran karna hawanya pengen segera meluncur di air, dan pada musim inilah para penghuni kali naik ke daratan, terutama ular, airnya menimbulkan gatal-gatal di tubuh, hmmm maklum meskipun menggunakan sanyo namun tetap yang di hisap adalah air kali untuk keperluan domestik rumahtanngga..

Sekolah tempatku mengajar berbentuk panggung namun memiliki halaman berupa daratan, satu-satunya halaman terluas di Sebyar Rejosari. sekolah SMP dan SMA belum memiliki lapangan karena rawa asli jadi butuh waktu untuk menimbun dengan tanah, ketika air pasang tinggi pastinya seperti belajar di atas air. sekolahku menjadi pusat kegiatan, misalnya pelaksanaan UN SD, lomba hari kemerdekaan, perlombaan MTQ se-Kabuaten, dan upacara-upacara.
Sekolah di Atas Air



Keikhlasan dalam Pengabdian

Pengabdian di Aranday-Papua Barat
“ Ketika mimpimu yang begitu indah tak pernah terwujud, ya sudahlah”.      Sebaris lagu yang dipopulerkan oleh Bondan sangat pas dengan apa yang aku rasakan saat ini. Banyak impian-impian yang telah tersusun dalam fikiran, namun tidak semua bisa terwujud atau bahkan belum satupun yang nampak nyata dalam kehidupan kita.
Ketidakterwujudan impian bukanlah hal yang wajib diratapi sekian lama, ya sudahlah seperti itu hasilnya karena manusia hanya bisa merencanakan tapi kuasa Allah yang berhak  menentukan bagaimana dan seperti apa akhir perjalanan hidup hamba-Nya. Bukan patah semangat tapi Allah telah melihat sampai mana ketabahan ikhtiar kita sampai kita bisa tersenyum untuk mewujudkan impian tersebut. Keberhasilan datang berdasarkan usaha yang telah dilakukan, yakin selalu bahwa setelah kesulitan pasti akan datang kemudahan.
Roda kehidupan selalu berputar dalam sirkulasi bumi ini yang pasti dialami oleh setiap makhluk bernyawa. Hidup akan terasa flat tanpa ujian dan hambatan,  tidak variatif, bahkan tidak membekas dalam hati. Roda kesuksesan dan kegagalan saling beriringan memberikan warna pelangi masa depan kita, tak terkecuali aku.
Impianku lima tahun lalu yang hampir semua tercapai saat kuliah, kesuksesan yang mengiringi, kemudahan mengikuti. Cita-citaku sampai saat ini yang belum tercapai adalah melanjutkan pendidikan selanjutnya di Negeri orang dan mengajar di sekolah yang high class dan elit, keliling dunia, dan memuliakan orangtuaku di masa tuanya. Sebaliknya saat ini Allah mempercayakan aku untuk  mengabdikan ilmu di kawasan pedalaman yang jauh dan tidak pernah tersentuh media sekalipun, mungkin roda hidupku saat ini sedang berada di bawah.
Sebelumnya aku menjadi pendidik di sekolah swasta elit yang terletak di    tengah-tengah Kota, fasilitas lengkap, gaji lumayan, murid yang rapi-rapi dengan mengendarai mobil, transportasi dan komunikasi lancar, listrik 24 jam, air bersih sampai terbuang-buang, aneka makanan minuman tercecer, bahkan tempat-tempat hang out tidak terkira, tempat wisata mempesona, begitu sempurna rasanya tanpa ada celah. Namun dimanapun kita bekerja selalu ada tantangan untuk memberikan warna warni semangat dalam bekerja.
Tantangan mengajar di Kota lebih kepada para siswa yang justru mayoritas pintar-pintar sehingga sedikit menyepelehkan ilmu yang disampaikan guru, selain itu teknologi canggih sangat mempengaruhi interinsik dan eksterinsik karekter siswa zaman sekarang,  sehingga guru juga dituntut untuk mengikuti selera murid agar tidak dijuluki guru “GAPTEK” (Gagap Teknologi). Ghazwul Fikri semakin jelas harus dilakukan karena pengaruh fun, food, fashion terlalu mudah diakses tanpa bisa dihhindari. Perlu benteng Agama dan pengawasan intensif dari lingkungan terutama keluarga.
“Kemanapun suami bertugas, istri selalu mendampingi”. Kalimat tersebut mengingatkanku pada film “Habibie Ainun” yang begitu sempurna dalam berumahtangga, istri siap meninggalkan negerinya, mengorbankan gelar dokternya untuk melayani suami dan anak-anaknya, cinta mereka begitu besar hingga kedua hati mereka telah melebur jadi satu. Kita semua pasti juga seperti itu dan memang wajib tak terkecuali aku, akhirnya mengikuti suamiku yang bertugas di pulau paling Timur Indonesia yaitu Papua Barat.
Inilah saatnya aku mengemban tugas pengabdian yang sebenarnya, semua telah terfikirkan dengan matang walau masih ada setitik keraguan untuk merantau ke Papua. Aku dan suamiku terpilih menjadi guru kontrak di salah satu Sekolah Dasar Inpres Pedalaman Aranday-Papua Barat.
Segala keraguan akhirnya kikis oleh ucapan seorang sahabat yang sekaligus alumni Psikologi: “hidup ini adalah pilihan “ dan setiap pilihan mempunyai resiko masing-masing, jika kamu siap dengan segala resikonya maka hilangkan keraguan. Bukankah Rosulullah pernah bersabda “Ketika kamu dalam keragu-raguan, maka tinggalkanlah”.
Menjadi guru di daerah pedalaman sangatlah bertolak 180 derajat dari sebelumnya. Sekolah disini berdiri diatas air alias rumah panggung yang terkadang banjir akibat terkena air pasang, listrik hanya enam jam, buku paket minim, lingkungan yang tidak higienis, murid-murid ada yang harus menggunakan perahu untuk bersekolah atau melewati hutan, fasilitas kurang, transportasi ke Kota harus menyebrangi lautan hampir tujuh jam menggunakan longboat atau jolor.
Ada kekurangan pasti ada kelebihan, kelebihannya adalah seluruh pendidikan disini gratis alias bebas tanpa membayar sepeserpun. Murid-murid disini juga bervariasi, ada yang berasal dari pendatang Jawa, Makassar, Toraja, Medan hingga penduduk asli beragama Islam.
Tantangan paling berat adalah bagaimana mengajarkan “Calistung” kepada murid yang memang membutuhkan, sulitnya memprediksi apakah siswa tergolang Berkebutuhan Khusus atau tidak. Kurangnya media dan fasilitas yang bisa mendongkrak semangat belajar mereka. Mereka lebih suka bekerja fisik daripada harus berfikir mencari ilmu, yang penting “sa pu perut kenyang ee”. Perlu waktu untuk merubah mindset mereka menjadi motivasi demi masa depan.
Awalnya terasa berat, namun seperti kata pepatah “witing tresno jalaran soko kulino” dan “Tak kenal maka tak sayang” ternyata benar- benar terjadi. Kulupakan segala keluh kesahku berganti semangat untuk melakukan perubahan karena Mengasah besi menjadi pedang lebih membanggakan daripada Mengasah pedang yang sudah mengkilat. Ternyata dalam lautan garam yang asin tersimpan berlian-berlian yang mempesona. Banyak juga murid asli Papua yang memiliki potensi di bidang seni, olah raga, maupun Ilmu Pengetahuan.
Siswaku yang menderita penyakit kekurangan pigmen (Albino), meskipun kesulitan menerima materi karena matanya silau ketika siang hari, dia bisa menunjukkan bakat melukisnya yang memukau. Ada lagi siswaku yang menderita kusta kering, dia berhasil menunjukkan bakat dalam cerdas cermat tingkat Kabupaten. Kekurangan bukanlah penghambat kretifitas, namun kreatifitas itu sering muncul dalam keterbatasan seseorang.
Akhirnya aku menyadari dan mulai beradaptasi dengan hidupku saat ini. Allah pasti memiliki rencana hebat untukku dan aku yakin sepenggal kisahku di pedalaman ini adalah awal terwujudnya cita-citaku yang sempat tergeser. Berikan pengabdian terbaik disekitar kita kapanpun itu dan selalu berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang-orang disekitar kita seperti tertulis dalam sebuah hadist “Orang yang paling beruntung dan bahagia adalah orang yang bisa bermanfaat bagi sesama”. Aku yakin garam itu akan menjadi berlian suatu saat nanti.  Amin Ya Rabb