Mungkin sudah banyak yang tahu Mengapa kita harus mematikan Handphone saat naik pesawat atau merubah ke mode flight. jujur, saat pertama naik pesawat saya benar-benar gaptek dan merasa was-was apalagi tidak banyak hal yang saya ketahui tentang perjalanan melalui udara, beruntung penerbangan pertama saya bersama suami saat ke Papua Barat, sehingga bisa mendapatkan informasi tanpa menahan malu hihi karena sudah pengalaman.
Narsis sebelum Take Off |
Foto di atas tentunya diambil saat sebeum keberangkatan menuju Bandara Hasanudin-Makassar dari Bandara Juanda-Surabaya. ternyata, menyalakan Hp bisa menimbulkan kecelakaan di udara meskipun kemungkinannya kecil. bukankah, mencegah lebih baik daripada terlambat? nyawa sebagai taruhannya bukan? tetapi, masih saja beberapa diantara kita lalai atau sengaja tidak mematuhi himbauan tersebut, sehingga kecelakaan bisa terjadi.
Perlu diketahui bersama, ternyata pesawat yang sedang terbang itu melakukan komunikasi, baik dengan stasiun yang di darat, maupun dengan pesawat lain untuk mengatur lalu lintas di udara, serta terkait cuaca apakah aman atau tidak. pengambilan keputusan posisi terbang tentunya melalui pertimbangan komunikasi tersebut.
Komunikasi tersebut menggunakan gelombang radio, begitu juga dengan Handphone yang menggunakan gelombang radio yang mana memancarkan dan menerima dari dan ke pemancar terdekat (BTS/Base Tranceiver Station). Jika frekuensi Handphone yang menyala dengan frekuensi gelombang komunikasi di pesawat sama, maka dapat menimbulkan interferensi atau gangguan sinyal dan bisa mengganggu komunikasi di udara, bisa jadi informasi yang diterima oleh pesawat berbeda dengan yang dikirimkan, parahnya bisa menyebabkan kecelakaan.
Oleh sebab itu kita perlu waspada, terutama bagi yang belum berpengalaman naik pesawat terbang, harus mempelajari dan mengenali hal-hal yang berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan perjalanan di udara. semoga informasi ini bermanfaat ya, sederhana namun penting.
Bersyukur saya dan rombongan akhirnya sampai di tujuan dengan lancar, meskipun saya tegang sekali hingga tidak bisa tidur memikirkan kemungkinan buruk yang terjadi, terutama ketika pesawat bertabrakan dengan awan, jadi penuh-penuhin berdzikir dech akhirnya, hmmmm malu-maluin ya hahay.
Transit di Bandara Hasanuddin Makassar |
Bandara Rendani-Manukwari |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar