Santapan jasmani harus rutin setiap harinya, begitu juga santapan rohani paling tidak dilakukan minimal seminggu sekali agar jiwa ini tidak kering dan selalu basah oleh ilmu agama.
Beberapa waktu lalu saya mengikuti Pengajian Umum Ahat Pagi di Kota Mojokerto dengan penceramah Ust. Drs. H. Dhow'ul Qomar dari Malang. Beliau menjelaskan tentang "Cinta pada Allah dan Rosul".
Cinta kepada Allah dan Rosul memiliki hendaknya mulai kita tanamkan sebagai wujud rasa syukur atas apa yang dianugerahkan. indikator cinta kepada Allah dan Rosul diantaranya: merasakan kehadiran Allah, ketika nama Allah disebut maka bergetarlah hatinya dan meneteslah air matanya, mencintai Rosul sebagai langkah awal mencintai Allah dengan cara mengikuti sunnahnya supaya bisa merasakan nikmatnya Iman dan Islam.
Setiap Umat Islam selalu mengharap bisa merasakan nikmatnya Iman dan Islam dalam diri, tak terkecuali saya. Ust. Dhowf'ul menyampaikan bahwa ada 3 hal yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan nikmatnya Iman dan Islam, yaitu:
- Ketika kita bisa mencintai Allah dan Rosulnya melebihi cinta pada dunia dan isinya. memang sulit dan membutuhkan niat dalam hati yang benar-benar ikhlas serta proses kesabaran menghadapi ujian dari Allah sebagai tes tingkatan keimanan manusia.
- Mencintai dunia karena Allah. begitupun saat mencari pasangan hidup hendaknya memenuhi kriteria cantik, kaya, dari keturunan baik-baik, dan Agamanya bagus. ketiga karakter boleh tidak terpenuhi asalkan yang keempat menjadi acuan, yaitu Agamanya.
- Tidak senang dilempar ke Neraka, setelah mendapat hidayah Allah, dia tidak mau mengulang kesalahan sebelumnya/ jatuh ke jurang yang sama (Taubatan Nasuhah).
Mari bersama-sama membiasakan belajar untuk mulai mencintai Allah dan Rosul-Nya dengan harapan mendapatkan ridho Allah dan merasakan nikmatnya Islam dan Iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar