Tahun 2015 ini kurasakan roda kehidupan yang amat pelik teringat keluarga kecilku. Allah telah merencanakan yang terbaik bagi Hamba-Nya. Aku harus menjalani LDR (Long Distance Relationship) dengan suami yang berada di Papua Barat sedangkan Aku sementara tinggal di PMI (Pondok Mertua Indah) bersama anak yang saat ini masih berumur 8 bulan, di saat perkembangan usia emasnya tanpa dampingan sang Ayah. Namun Kami yakin roda kehidupan pasti berputar dan pasti indah pada waktunya.
Tahun 2015 menjadi Tahun penuh resolusi bagiku, ada 3 mimpi besar terdekatku yang sangat besar harapan untuk mewujudkannya dengan iringan keluarga kecil sempurnaku dan memikirkan sebuah resiko.
Dibaca dari Judulnya serasa Film ya, hahay. Berikut uraian 3 mimpi yang ingin Aku wujudkan dan yakin akan terwujud, simak ya:
Pertama, berkumpul bertiga dengan Suami dan Anak. Setelah menikah dan mempunyai anak tentunya kebahagiaan berumahtangga terlihat sempurna, namun ketika sebuah alasan harus berjauhan sementara tak bisa dihindari, maka harus dijalani dengan ikhlas dan legowo (berdamai dengan diri). Oleh karena itu, besar harapan Tahun 2015 ini, kami bisa berkumpul bertiga menjalani bahtera rumahtangga seperti pada umumnya.
Kedua, entah akan berkarir atau menjadi ibu rumah tangga, seorang wanita wajib berpendidikan tinggi, karena mereka akan menjadi Ibu, seorang Ibu-ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas (Dian Sastrowardoyo). Ibu adalah Pendidikan pertama bagi anak-anaknya, terutama tingkah laku yang berkarakter. Impianku yang lama terpendam dan tertunda adalah melanjutkan Pendidikan Pascasarjana, sejak lulus Sarjana 2010 lalu selalu bermimpi bisa lanjut kuliah lagi namun harus terkubur dahulu terkait tiada biaya, menjadi Sarjana sudah bersyukur sekali dan sekarang setelah menikah dengan dikaruniai seorang Putri, Aku harus rela menunda kembali mimpi tersebut. Namun selalu yakin akan terwujud entah kapan.
Ketiga, menyelesaikan dan menerbitkan buku solo. Sayyidina Ali berpesan "Ikatlah Ilmu dengan Pena" dan ada Hadist mengatakan "Sampaikanlah walau Satu Ayat". Aku memiliki sifat demam panggung ketika berbicara di hadapan orang banyak, bagiku menuangkan kata-kata melalui tulisan lebih mudah dan bebas berkreasi. oleh sebab itu Aku ingin sekali menjadi orang yang bermanfaat melalui tulisan yang bermanfaat. selama ini sudah ada beberapa buku antalogi, harapanku semoga buku solo bisa terbit di Tahun 2015 ini.
2 Cinta tentunya Suami dan Anak yang menjadi penyempurna langkahku di masa yang akan datang, tanpa cinta dan dukungan mereka berdua tentunya ada yang tidak lengkap. sedangkan 1 dilema yang menyebabkan tapak kaki harus tertunda adalah antara tugas sebagai Ibu yang bertugas merawat dan menjaga buah hati, terutama bulum genap berusia setahun dengan impian itu sendiri. Semua Ibu pastinya tidak ingin menjadi egois di tengah-tengah tanggungjawab mengabdi kepada keluarga.
Resiko dan kendala pastinya ada, sehingga perlu langkah-langkah pelan tapi pasti untuk mewujudkan impian yang tertanam pada diri kita. Langkah yang kulakukan adalah:
- Ikhtiar bersama. walau terpisah jarak, komunikasi setiap hari tak pernah terlewatkan. selalu mengkomunikasikan ikhtiar yang telah dijalani dan berdoa agar segera dikumpulkan kembali untuk hiidup bersama.
- Mencari dan Bertahap. mencari info beasiswa dan mulai mempersiapkan persyaratannya dari sekarang, menetapkan kampus yang dituju, mengkomunikasikan dengan keluarga besar dan suami tentang impian tersebut.
- Atur dan Selesaikan. menentukan ide yang ada dalam kehidupan sehari-hari, sederhananya adalah tentang resep masakan,mengatur waktu "Me Time" untuk menyelesaikan naskah tulisan yang akan dibukukan, tetap jaga kondisi fisik dan mental
Manusia mampu untuk merencanakan dan berusaha menyelesaikannya, namun kepasrahan dan keyakinan atas keputusan terbaik dari-Nya sangat menentukan.
11 komentar:
Semoga resolusinya tercpai ya mak...slm bwt si kecil. 8 bln, lg lucu2nya itu :)
Semoga resolusinya tercpai ya mak...slm bwt si kecil. 8 bln, lg lucu2nya itu :)
iya trimaksah uda mampir ya ^_^
semoga segera terwujud ya mak..mau nyusul ke papua kah?
Pengennya kyak Mak Dew....nomaden gtu tpi berujung di Malang City hihi...kn enak keliling jdi bnyk pnglaman
Cukup jadi renungan malam gue bray. Thanks bray.
Oke maz Broo...makasih ya uda mampir hoho
Semoga resolusinya tercapai mbak :)
Amin trimakash mbk nurul ^_^
saya juga LDR dengan suami mbak, tapi suami masih bisa pulang 1-2 minggu sekali, berasa banget ya beratnya. semoga semua resolusi dan impiannya dapat terwujud ya mbak. aamiin. terimakasih atas partisipasinya
sama2 mak...iya coba ada pintu Doraemon hehe pasti Bali-Papua terasa dekat ^_^
Posting Komentar