|
Ubur-ubur Hijau |
|
Panen Ubur-ubur Hijau
|
Lihat gambar di atas jadi ingat film Spongebob Squarpant hehe...siapapun pasti mengetahui hewan ubur-ubur ini.
Tiga hari yang lalu, Kamis 30 Oktober 2014 nelayan pantai selatan, Gunung Kidul-Daerah Istimewa Yogjakarta panen ubur-ubur hijau yang hampir 10 tahun ini tidak ditemukan.
"Di tahun 2014 ini menjadi Anugerah rezeki bagi pengepul ubur-ubur hijau, pasalnya hewan laut tersebut akan diekspor ke Korea dan Tiongkok, saat ini mereka telah membeli 20 ton dari petani langsung dan kemungkinan jumlahnya akan bertambah,"Papar salah satu pengepul yang bernama Bagong dengan antusias.
Menurut Samin, salah satu pekerja mengatakan adanya peningkatan penghasilan sebanyak Rp 30.000,-/hari ketika panen ubur-ubur hijau.
Mengapa ke Korea dan Tiongkok? Karena di Indonesia jarang peminatnya dan sebaliknya, di Negara-negara seperti Jepang, Korea, Tiongkok peminatnya banyak dan memiliki strategi pengolahan khusus ubur-ubur, sehingga menjadi menu yang diandalkan serta dicari pelanggan. cemilannya juga sangat diminati remaja di Jepang karena kandungan protein hewaninya yang banyak, harganyapun lumayan merogoh kocek kalau dirupiahkan (100-200 yen) (medialuhkan.blospot.com).
"Sebelum dijual ke Luar Negeri, bagian badan dang kepalanya dipisah an dibersihkan," jelas Bagong.
Mengenal Ubur-ubur:
Biota laut ini 95 persen terdiri atas air, memiliki gelembung udara di bagian atas tubuhnya dan segumpal daging berwarna biru. Karena bentuknya seperti jelly, maka sering disebut dengan Jelly fish. diantara cirinya adalah bisa memantulkan cahaya hijau terang kebiruan, kuning kehijauan, atau merah manyala.
Cahaya tersebut berasal dari sinar matahari yang diserap sel-sel protein yang mengandung zat fosfor. pada saat malam hari, cahaya tersebut otomatis memancar, sehingga tidak heran pada saat gelap di kedalaman laut nampak cahaya hijau kebiruan yang bergerak beriringan.
Ubur-ubur tidak punya mata untuk melihat mangsa dan musuh, tidak punya otak, hanya berupa massa air seperti agar-agar. akan tetapi ubur-ubur bisa menjalankan tingkah laku berakal seperti kebanyakan ikan, berburu dengan berbagai cara dan meloloskan diri dari musuhnya.
Manfaat ubur-ubur:
Pada 08 Oktober 2008, seorang Ilmuwan Jepang Osamu Shimomura diumumkan menjadi salah satu pemenang hadiah nobel bidang kimia. Penghargaan tersebut diberikan karena dia menemukan Green Fluorescence Protein (GFP), protein berpendar hijau, yang ada pada ubur-ubur.
Berkat penemuan ini, para dokter di dunia saat ini dapat memantau penyakit hingga terjadi kerusakan jaringan dengan jelas karena ekstrak GFP, selama perjalanannya di salam jaringan, bersinar seperti ubur-ubur berenang di kegelapan lautan.
Ekstrak protein yang berpendar hijau diekstraksi dari ubur-ubur jenis Aequorea victoria. dengan teknologi ini, zat proein ubur-ubur bisa digunakan untuk tes DNA, pengobatan rematik dan asam urat (Athritis), tetrmasuk mendeteksi kanker terutama saat masih stadium awal.
Referensi: http://skalanews.com/berita/detail/197326/Nelayan-Gunung-Kidul-Panen-Tangkapan-Ubur-Ubur-Hijau
Referensi: medialuhkan.blogspot.com/2014/08/harta-karun-tersembunyi-ada-di-ubur-uubur.html?m=1